Paman pelaku bom Boston minta ponakannya menyerah
A
A
A
Sindonews.com – Ruslan Tsarni, paman dari dua tersangka pelaku bom Boston, Tamerlan Tsarnaev (26) dan Dzhokhar Tsarnaev (19), mengaku sangat marah dengan tindakan kedua keponakannya itu. Bahkan, Tsarni menyebut Tamerlan dan Dzokhar sebagai “pecundang”.
Saat ini, Tamerlan telah tewas dalam baku tembak dengan polisi di wilayah Watertown, pinggiran barat Boston, Jumat (19/4/2013) dini hari. Namun, Dzhokhar berhasil melarikan diri dan masih buron hingga saat ini.
Karenanya, Tsarni meminta Dzokhar untuk segera menyerahkan diri pada aparat keamanan. "Jika kau masih hidup, segeralah menyerahkan diri dan meminta pengampunan dari para korban," kata Tsarni di depan wartawan dalam konferensi pers di luar Montgomery County, Maryland, kediamannya.
Menurut Tsarni, kelakuan dua ponakannya itu telah membuat malu keluarga kakaknya dan saudara-saudara muslim yang datang dari Chechnya ke AS. Tsarni sendiri telah lama tidak bertemu dengan Tamerlan dan Dzhokhar. Terakhir kali mereka bertemu adalah pada 2005 silam.
"Kau telah memberi malu pada seluruh keluarga kami. Bahkan, tidak hanya keluarga kami dan keluarga Tsarnaev, kalian juga telah memberikan rasa malu bagi seluruh etnis Chechnya," kata Tsarni, seperti dikutip dari CNN.
Hingga kini, polisi masih terus melakukan pencarian pada Dzhokhar. Ribuan aparat lokal dan federal disebar di pelosok barat Kota Boston. Untuk memudahkan pencarian dan menghindari terjadinya hal-hal tak diinginkan, aktivitas di wilayah barat Kota Boston untuk sementara dihentikan.
Saat ini, Tamerlan telah tewas dalam baku tembak dengan polisi di wilayah Watertown, pinggiran barat Boston, Jumat (19/4/2013) dini hari. Namun, Dzhokhar berhasil melarikan diri dan masih buron hingga saat ini.
Karenanya, Tsarni meminta Dzokhar untuk segera menyerahkan diri pada aparat keamanan. "Jika kau masih hidup, segeralah menyerahkan diri dan meminta pengampunan dari para korban," kata Tsarni di depan wartawan dalam konferensi pers di luar Montgomery County, Maryland, kediamannya.
Menurut Tsarni, kelakuan dua ponakannya itu telah membuat malu keluarga kakaknya dan saudara-saudara muslim yang datang dari Chechnya ke AS. Tsarni sendiri telah lama tidak bertemu dengan Tamerlan dan Dzhokhar. Terakhir kali mereka bertemu adalah pada 2005 silam.
"Kau telah memberi malu pada seluruh keluarga kami. Bahkan, tidak hanya keluarga kami dan keluarga Tsarnaev, kalian juga telah memberikan rasa malu bagi seluruh etnis Chechnya," kata Tsarni, seperti dikutip dari CNN.
Hingga kini, polisi masih terus melakukan pencarian pada Dzhokhar. Ribuan aparat lokal dan federal disebar di pelosok barat Kota Boston. Untuk memudahkan pencarian dan menghindari terjadinya hal-hal tak diinginkan, aktivitas di wilayah barat Kota Boston untuk sementara dihentikan.
(esn)