Pelaku bom Boston adalah dua saudara kandung
A
A
A
Sindonews.com – Identitas pelaku bom di Boston Marathon telah terkuak. Dua tersangka itu adalah Tamerlan Tsarnaev (26) dan Dzhokhar Tsarnaev (19). Keduanya adalah saudara kandung yang berasal dari sebuah daerah di Rusia yang berdekatan dengan Chechnya.
Tamerlan, sang kakak, telah tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Jumat (19/4/2013) dini hari waktu setempat di wilayah Waterworn, pinggiran barat Kota Boston. Seperti dikutip dari independent, paman kedua kakak adik ini telah mengkonfirmasi, bahwa tersangka yang tewas adalah Tamerlan.
Ruslan Tsarni, seorang warga di Montgomery Village, Maryland, mengatakan kepada Associated Press, bahwa Tsarnaev bersaudara telah menetap selama satu dekade di Amerika Serikat (AS).
Dzhokhar dilaporkan telah menempuh pendididikan di sebuah SMA di Cambridge, sebelum menerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi pada 2011. Namanya muncul di daftar 45 penerima Beasiswa Cambridge City.
Dzhokhar lahir di Kyrgyzstan dan memiliki Suart Izin Mengemudi (SIM) Massachusetts, menurut pejabat yang dikutip oleh NBC News. Sedangkan Tamerlan diyakini lahir di Rusia.
Saat ini, Dzhokhar masih buron, setelah berhasil melarikan diri dalam baku tembak dengan aparat. Polisi Boston dan petugas federal AS, masih melakukan pencarian di sekitar wilayah Watertown. Untuk memperbesar kemungkinan menemukan Dzhokhar, wilayah barat Kota Boston pun dilumpuhkan.
Penduduk pinggiran barat kota Boston, termasuk lingkungan Watertown, Allston-Brighton, Cambridge, Belmont, dan Newton, diminta untuk tetap di rumah mereka. Tidak ada lalu lintas kendaraan yang diizinkan masuk atau keluar dari Watertown.
Serangan bom kembar di Boston yang dikemas dalam panci presto adalah aksi teror terburuk yang terjadi di AS, sejak serangan terhadap menara WTC di New York pada 2001 silam. Bom di Boston itu menewaskan 3 orang dan melukai 170 lainnya.
Tamerlan, sang kakak, telah tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Jumat (19/4/2013) dini hari waktu setempat di wilayah Waterworn, pinggiran barat Kota Boston. Seperti dikutip dari independent, paman kedua kakak adik ini telah mengkonfirmasi, bahwa tersangka yang tewas adalah Tamerlan.
Ruslan Tsarni, seorang warga di Montgomery Village, Maryland, mengatakan kepada Associated Press, bahwa Tsarnaev bersaudara telah menetap selama satu dekade di Amerika Serikat (AS).
Dzhokhar dilaporkan telah menempuh pendididikan di sebuah SMA di Cambridge, sebelum menerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi pada 2011. Namanya muncul di daftar 45 penerima Beasiswa Cambridge City.
Dzhokhar lahir di Kyrgyzstan dan memiliki Suart Izin Mengemudi (SIM) Massachusetts, menurut pejabat yang dikutip oleh NBC News. Sedangkan Tamerlan diyakini lahir di Rusia.
Saat ini, Dzhokhar masih buron, setelah berhasil melarikan diri dalam baku tembak dengan aparat. Polisi Boston dan petugas federal AS, masih melakukan pencarian di sekitar wilayah Watertown. Untuk memperbesar kemungkinan menemukan Dzhokhar, wilayah barat Kota Boston pun dilumpuhkan.
Penduduk pinggiran barat kota Boston, termasuk lingkungan Watertown, Allston-Brighton, Cambridge, Belmont, dan Newton, diminta untuk tetap di rumah mereka. Tidak ada lalu lintas kendaraan yang diizinkan masuk atau keluar dari Watertown.
Serangan bom kembar di Boston yang dikemas dalam panci presto adalah aksi teror terburuk yang terjadi di AS, sejak serangan terhadap menara WTC di New York pada 2001 silam. Bom di Boston itu menewaskan 3 orang dan melukai 170 lainnya.
(esn)