Karzai bahas pendirian kantor Taliban di Qatar
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Afghanistan Hamid Karzai menghadiri diskusi di Qatar, Minggu (31/3/2013), yang membahas tentang pembukaan kantor Taliban di Qatar. Sebelumnya, Karzai menentang pembukaan kantor Taliban di Qatar.
Hal ini disebabkan, Karzai khawatir bahwa pemerintahnya tak akan diikutsertakan pada setiap perundingan perdamaian yang melibatkan Taliban dan Amerika Serikat (AS). Tetapi, dengan rencana NATO untuk menarik pasukannya dari Afghanistan pada akhir 2014, Karzai pun akhirnya setuju soal pembukaan kantor Taliban di Doha, Qatar.
Taliban sendiri menolak untuk memiliki kontak langsung dengan presiden Afghanistan. Taliban berpendapat, Karzai adalah boneka AS, yang didukung naik ke kursi Presiden setelah operasi militer untuk mengusir Taliban dari Kabul pada 2001.
"Kami akan membahas proses perdamaian, dan pembukaan kantor untuk Taliban di Qatar," kata Juru Bicara Kepresidenan Afghanistan, Aimal Faizi kepada AFP, sebelum Karzai meninggalkan Kabul, Sabtu (30/3/2013).
"Jika kita ingin memiliki pembicaraan untuk membawa perdamaian ke Afghanistan, harus ada wakil pemerintah Afghanistan di Dewan Perdamaian Tinggi, yang memiliki anggota dari semua latar belakang negara etnis dan politik," tambah Faizi.
Kabul telah berulang kali menekankan, bahwa mereka akan memulai pembicaraan jika kaum militan memutuskan semua hubungan dengan al-Qaeda dan berhenti melakukan kekerasan. Menurut Faizi, kantor Taliban di Qatar harus tunduk pada kondisi yang ketat.
"Ini hanya terjadi, di mana oposisi bersenjata duduk dan berbicara dengan pemerintah Afghanistan," katanya. "Kantor ini tidak dapat digunakan untuk tujuan lain," lanjut Faizi.
Hal ini disebabkan, Karzai khawatir bahwa pemerintahnya tak akan diikutsertakan pada setiap perundingan perdamaian yang melibatkan Taliban dan Amerika Serikat (AS). Tetapi, dengan rencana NATO untuk menarik pasukannya dari Afghanistan pada akhir 2014, Karzai pun akhirnya setuju soal pembukaan kantor Taliban di Doha, Qatar.
Taliban sendiri menolak untuk memiliki kontak langsung dengan presiden Afghanistan. Taliban berpendapat, Karzai adalah boneka AS, yang didukung naik ke kursi Presiden setelah operasi militer untuk mengusir Taliban dari Kabul pada 2001.
"Kami akan membahas proses perdamaian, dan pembukaan kantor untuk Taliban di Qatar," kata Juru Bicara Kepresidenan Afghanistan, Aimal Faizi kepada AFP, sebelum Karzai meninggalkan Kabul, Sabtu (30/3/2013).
"Jika kita ingin memiliki pembicaraan untuk membawa perdamaian ke Afghanistan, harus ada wakil pemerintah Afghanistan di Dewan Perdamaian Tinggi, yang memiliki anggota dari semua latar belakang negara etnis dan politik," tambah Faizi.
Kabul telah berulang kali menekankan, bahwa mereka akan memulai pembicaraan jika kaum militan memutuskan semua hubungan dengan al-Qaeda dan berhenti melakukan kekerasan. Menurut Faizi, kantor Taliban di Qatar harus tunduk pada kondisi yang ketat.
"Ini hanya terjadi, di mana oposisi bersenjata duduk dan berbicara dengan pemerintah Afghanistan," katanya. "Kantor ini tidak dapat digunakan untuk tujuan lain," lanjut Faizi.
(esn)