Perahu tenggelam di lepas pantai Nigeria, ratusan imigran hilang

Kamis, 21 Maret 2013 - 16:34 WIB
Perahu tenggelam di...
Perahu tenggelam di lepas pantai Nigeria, ratusan imigran hilang
A A A
Sindonews.com - Sebuah perahu yang mengangkut 166 imigran ilegal, yang diduga akan diperdagangkan ke Gabon, terbalik dan tenggelam di lepas pantai Nigeria, Rabu (20/3/2013).

Seperti dilansir Reuters, Vincent Aquah, Direktur Penanganan Darurat Negara Bagian Rivers (SEMA) mengatakan, sampai saat pihak berwenang telah menyelamatkan 27 orang dan 45 jasad di sepanjang lepas pantai Oron, di Negara Bagian Rivers.

Operasi pencarian para korban hilang oleh tim penyelamat dan Palang Merah Nigeria (PMN) masih terus berlangsung. Umar Mairiga, Kepala Penanganan Bencana palang merah Nigeria mengatakan, sekitar 117 penumpang kapal masih hilang.

Sementara itu, Pemeritah Nigeria menegaskan, kapal tersebut bukan milik warga atau pun Pemerintah Nigeria. Hajiya Lami Tumaka, Juru Bicara Administrasi Maritim dan Badan Keselamatan Nigeria (NIMASA) mengatakan, delapan warga Nigeria dan 21 warga asing selamat berkat bantuan kapal minyak milik China.

"Sebuah gelombang besar tiba-tiba menghantam perahu dan membuat mesin mati. Kapal itu pun mulai tenggelam," ungkap Kive Sani (27), salah satu korban yang selamat dari Togo. "Saya selamat setelah mengapung dua hari di atas sebuah tabung gas kosong," terang Sani

Sani mengaku telah membayar sejumlah uang kepada seorang 'master' di Nigeria agar mendapat sebuah pekerjaan di Gabon. Sebagai bentuk kesepakatan, dia akan memberikan sebagian gajinya selama beberapa waktu.

Penduduk benua Afrika yang paling miskin hidup di wilayah Afrika barat. Setiap tahun, banyak orang mempertaruhkan nyawa demi mendapat kehidupan yang lebih layak di Gabon. Gabon adalah negara di Afrika yang telah mampu mengekplorasi minyak mentah sendiri dan mengekspornya ke Eropa melalui Kepulauan Canary, Spanyol.

Sayangnya, kebanyakan imigran ini bernasib kurang beruntung. Banyak dari mereka yang mendapat gaji rendah, terancam secara keselamatan, bahkan berhutang kepada penyalur tenaga kerja.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1087 seconds (0.1#10.140)