Tentara Kolombia sita 3,9 ton kokain dari FARC
A
A
A
Sindonews.com – Tentara Kolombia dilaporkan telah berhasil menyita 3,9 ton kokain dari Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) di negara bagian Cauca, sebelah barat daya negara itu. Demikian disampaikan oleh militer Kolombia, Sabtu (16/3/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
“Laboratorium yang memproduksi obat terlarang itu terletak di daerah Timbiqui, wilayah pedesaan Cauca,” sebut pernyataan militer Kolombia. Keberhasilan menyita kokain dalam jumlah banyak ini bisa terwujud setelah adanya kerja sama antara Brigade khusus Anti-Narkotika dengan Kejaksaan Agung.
“Laboratorium ini memiliki kapasitas untuk menghasilkan lebih dari satu ton kokain per hari. Laboratorium itu memiliki ruang dengan luas lantai 500 meter persegi dan cukup untuk menampung hingga 70 orang. Bangunan itu juga dilengkapi dengan generator listrik, blender industri, dan tujuh pompa air,” lanjut laporan itu.
"Tentara menemukan 3,9 ton kokain, dua ton daun koka, lebih dari setengah ton bahan kimia padat, lebih dari 3.000 galon bahan cair dan banyak bahan yang digunakan untuk pengolahan kokain," tambah laporan militer itu.
Menurut militer Kolombia, pusat produksi kokain ini jadi sumber pendanaan bagi kegiatan FARC. Keberhasilan aparat menemukan laboratorium ini jadi pukulan telak bagi FARC.
“Laboratorium yang memproduksi obat terlarang itu terletak di daerah Timbiqui, wilayah pedesaan Cauca,” sebut pernyataan militer Kolombia. Keberhasilan menyita kokain dalam jumlah banyak ini bisa terwujud setelah adanya kerja sama antara Brigade khusus Anti-Narkotika dengan Kejaksaan Agung.
“Laboratorium ini memiliki kapasitas untuk menghasilkan lebih dari satu ton kokain per hari. Laboratorium itu memiliki ruang dengan luas lantai 500 meter persegi dan cukup untuk menampung hingga 70 orang. Bangunan itu juga dilengkapi dengan generator listrik, blender industri, dan tujuh pompa air,” lanjut laporan itu.
"Tentara menemukan 3,9 ton kokain, dua ton daun koka, lebih dari setengah ton bahan kimia padat, lebih dari 3.000 galon bahan cair dan banyak bahan yang digunakan untuk pengolahan kokain," tambah laporan militer itu.
Menurut militer Kolombia, pusat produksi kokain ini jadi sumber pendanaan bagi kegiatan FARC. Keberhasilan aparat menemukan laboratorium ini jadi pukulan telak bagi FARC.
(esn)