UE akan sanksi pejabat Iran pelanggaran HAM
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Uni Eropa (UE) menyatakan, pekan depan mereka akan menjatuhkan sanksi pada sembilan pejabat Iran dan sejumlah orang terkait atas tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Iran.
Salah seorang diplomat UE mengatakan, sanksi baru tersebut terpisah dari sanksi yang mereka jatuhkan atas program nuklir Iran.
Dengan perluasan sanksi ini, maka jumlah pejabat Iran yang dijatuhkan sanksi oleh UE berjumlah 78 orang, termasuk Kepala Peradilan Iran, Sadeq Larijani dan Kepala Penyiaran Iran, Ezzatollah Zarghami.
Rencananya, daftar nama pejabat dan sejumlah orang terkait tindakan pelanggaran HAM akan dirilis pada Selasa pekan depan setelah semua Menteri Lua Negeri anggota negara UE memberikan persetujuan.
Pekan lalu, PBB merilis sebuah laporan yang mengungkapkan bahwa telah terjadi peningkatan eksekusi tahanan di Iran, termasuk remaja. Sementara para pembangkang negara yang ditahan kerap kali melawan, terkadang disiksa hingga tewas.
Dalam laporan sebelumnya, PBB juga mencatat kasus pelanggaran HAM yang dialami oleh pemimpin oposisi Iran, Mehdi Karoubi dan Mir Hossein Mousavi. Keduanya merupakan bagian dari ratusan tahanan politik yang ditahan karena melakukan kebebasan berekspresi, melakukan protes atas kecurangan dalam pemilu 2009 lalu.
Salah seorang diplomat UE mengatakan, sanksi baru tersebut terpisah dari sanksi yang mereka jatuhkan atas program nuklir Iran.
Dengan perluasan sanksi ini, maka jumlah pejabat Iran yang dijatuhkan sanksi oleh UE berjumlah 78 orang, termasuk Kepala Peradilan Iran, Sadeq Larijani dan Kepala Penyiaran Iran, Ezzatollah Zarghami.
Rencananya, daftar nama pejabat dan sejumlah orang terkait tindakan pelanggaran HAM akan dirilis pada Selasa pekan depan setelah semua Menteri Lua Negeri anggota negara UE memberikan persetujuan.
Pekan lalu, PBB merilis sebuah laporan yang mengungkapkan bahwa telah terjadi peningkatan eksekusi tahanan di Iran, termasuk remaja. Sementara para pembangkang negara yang ditahan kerap kali melawan, terkadang disiksa hingga tewas.
Dalam laporan sebelumnya, PBB juga mencatat kasus pelanggaran HAM yang dialami oleh pemimpin oposisi Iran, Mehdi Karoubi dan Mir Hossein Mousavi. Keduanya merupakan bagian dari ratusan tahanan politik yang ditahan karena melakukan kebebasan berekspresi, melakukan protes atas kecurangan dalam pemilu 2009 lalu.
(esn)