Pemerintah Perancis tidak akan bernegosiasi dengan penculik
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Prancis mengaku tidak akan bernegosiasi dengan kelompok bersenjata yang mengaku berasal dari kaum militan Islam Nigeria, Boko Haram dan telah menculik sebuah keluarga Perancis yang terdiri dari tujuh orang. Penegasan ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Perancis, Jean-Yves Le Drian, Selasa (26/2/2013).
Tujuh warga negara Perancis yang terdiri dari tiga orang dewasa dan empat anak-anak itu diculik di wilayah Kamerun yang berbatasan dengan Nigeria pada pekan lalu. Dalam video yang diposting secara on line pada Senin 25 Februari, penculik mengancam akan membunuh semua sandera, kecuali pihak berwenang di Nigeria dan Kamerun melepaskan anggota militan yang ditahan oleh kedua negara itu.
"Kami tidak bernegosiasi dengan kelompok tersebut. Kami akan menggunakan semua cara yang mungkin untuk memastikan pembebasan sandera,” ujar Le Drian pada radio RTL. "Kami tidak melakukan tawar menawar, karena itulah yang diinginkan terorisme," lanjutnya. Le Drian menyatakan keprihatinannya, bahwa ada anak-anak yang terlibat dalam peristiwa ini.
Dengan penculikan tujuh warga Perancis ini, maka secara total sudah ada 15 warga Perancis yang menjadi korban penculikan di wilayah itu. Risiko penculikan kian tinggi, setelah Perancis melancarkan invasi militer ke Mali untuk menumpas kaum militan di wilayah utara Mali.
Tujuh warga negara Perancis yang terdiri dari tiga orang dewasa dan empat anak-anak itu diculik di wilayah Kamerun yang berbatasan dengan Nigeria pada pekan lalu. Dalam video yang diposting secara on line pada Senin 25 Februari, penculik mengancam akan membunuh semua sandera, kecuali pihak berwenang di Nigeria dan Kamerun melepaskan anggota militan yang ditahan oleh kedua negara itu.
"Kami tidak bernegosiasi dengan kelompok tersebut. Kami akan menggunakan semua cara yang mungkin untuk memastikan pembebasan sandera,” ujar Le Drian pada radio RTL. "Kami tidak melakukan tawar menawar, karena itulah yang diinginkan terorisme," lanjutnya. Le Drian menyatakan keprihatinannya, bahwa ada anak-anak yang terlibat dalam peristiwa ini.
Dengan penculikan tujuh warga Perancis ini, maka secara total sudah ada 15 warga Perancis yang menjadi korban penculikan di wilayah itu. Risiko penculikan kian tinggi, setelah Perancis melancarkan invasi militer ke Mali untuk menumpas kaum militan di wilayah utara Mali.
(esn)