Seorang tahanan Palestina tewas di penjara Israel

Minggu, 24 Februari 2013 - 18:44 WIB
Seorang tahanan Palestina...
Seorang tahanan Palestina tewas di penjara Israel
A A A
Sindonews.com – Seorang tahanan Palestina, Arafat Jaradat (30) tewas secara mendadak di Meggido, sebuah pusat penahanan di sebelah utara Israel, Sabtu 23 Februari. “Mungkin ia tewas karena serangan jantung. Saat ini, saya tak memiliki rincian lebih lanjut,” jelas Juru Bicara layanan penjara Israel, Sivan Weizman, Minggu (24/2/2013).

Jaradat yang bersal dari Kota Hebron di Tepi Barat, ditangkap oleh dinas rahasia Israel, Shin Bet pada awal pekan lalu. Ia ditangkap karena dituduh terlibat dalam aksi pelemparan batu pada November 2012, yang melukai seorang warga Israel.

Menurut Shin Bet, Jaradat yang memiliki dua orang anak itu jatuh sakit, tepat sebelum kematiannya. "Setelah makan siang, saat ia sedang beristirahat di penjara Megiddo, Arafat Jaradat jatuh sakit Paramedis dipanggil untuk mengobati dia. Tapi, mereka tidak mampu menyelamatkan nyawanya," sebut pernyataan Shin Bet.

Shin Ben mengatakan, Jaradat telah mengalami luka sebelumnya. Satu luka di kaki kiri akibat tembakan peluru karet dan luka lainnya di perut, akibat tabung gas air mata.

"Selama penyelidikan, ia sempat beberapa kali diperiksa, termasuk pada Kamis 21 Februari, oleh seorang dokter yang tidak menemukan masalah medis. Penyelidikan atas dirinya pun dilanjutkan. Saat ini, polisi sedang menyelidiki kematian Jaradat,” lanjut pernyataan Shin Bet, seperti dikutip dari channelnewsasia.

Menurut saksi mata dan sumber keamanan, setelah berita kematian Jaradat itu, bentrokan pecah di Hebron antara pemuda Palestina dan pasukan keamanan Israel. “Jaradat ditangkap beberapa hari lalu dan tewas selama penyelidikan," kata Menteri Palestina yang bertanggung jawab atas urusan tahanan, Issa Qaraqaa.

"Kami menuntut dibentuknya sebuah komisi penyelidikan internasional untuk menyelidiki penyebab kematiannya," kata Qaraqaa. Hamas, penguasa Jalur Gaza mengatakan, tahanan itu meninggal karena "kondisi tidak manusiawi di penjara-penjara Israel."

Media Israel melaporkan, bahwa para pejabat keamanan negara yahudi itu telah mengundang Otoritas Palestina untuk hadir saat otopsi Jaradat dilakukan. “Seorang dokter Palestina dan anggota keluarga Jaradat keluarga akan hadir,” tegas Qaraqaa.

Kematian bisa memperburuk ketegangan di Israel dan wilayah Palestina yang telah diguncang oleh aksi solidaritas pada empat tahanan Palestina yang telah melakukan mogok makan selama berbulan-bulan di dalam penjara Israel.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1411 seconds (0.1#10.140)