Polisi India sudah tahu Hyderabad akan dibom

Jum'at, 22 Februari 2013 - 15:47 WIB
Polisi India sudah tahu...
Polisi India sudah tahu Hyderabad akan dibom
A A A
Sindonews.com – Kepolisian India sudah mengetahui bahwa akan ada serangan bom di Hyderabad. Informasi ini didapat sejak tahun lalu, ketika Kepolisian India menangkap anggota militan Muslim.

"Kami menginterogasi dua militan (dari kelompok Mujahidin India), yang mengatakan mereka telah mendata berbagai tempat di Delhi, Mumbai, Hyderabad, dan Pune untuk kemungkinan serangan. Salah satu tempat yang mereka sebutkan adalah Dilsukh Nagar, yang terkena serangan bom tadi malam," kata SN Shrivastava, seorang komisaris polisi di New Delhi, Jumat (22/2/2013).

Shrivastava mengatakan, bahwa timnya telah berbagi informasi ini dengan Kepolisian Hyderabad, yang kemudian terbang ke New Delhi untuk melakukan interogasi dengan dua militan tersebut.

Pada Kamis 21 Februari, dua bom meledak di Distrik Dilsukh Nagar, Hyderabad dan menewaskan 14 orang serta melukai 119 lainnya. Bom ini ditempatkan pada sebuah sepeda dan diledakan di sebuah pasar yang ramai pengunjung.

Menurut Menteri Dalam Negeri India, Sushil Kumar Shinde enam korban luka saat ini berada dalam kondisi kritis. “Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab dan terlalu dini untuk membuat tuduhan,” ujar Shinde.

Shinde mengatakan, pada awal pekan ini Pemerintah Federal telah memperingatkan negara bagian akan ancaman bom tersebut. "Tidak ada data intelijen yang menyebutkan sebuah daerah tertentu akan menjadi target serangan bom. Sebelumnya, sebuah peringatan umum telah diberikan ke seluruh negeri. Dan, itu semua," katanya kepada wartawan.

Polisi dikerahkan di seluruh Hyderabad untuk mencegah terjadinya kekerasan antara umat Hindu dan Muslim di kota yang baru-baru ini menyaksikan ketegangan antara dua kelompok masyarakat tersebut. Serangan serupa telah menyebabkan bentrokan.

Kaum nasionalis dari Partai Hindu Bharatiya Janata, oposisi utama di India, menyerukan pemogokan satu hari di Hyderabad pada Jumat, sebagai bentuk protes terhadap serangan mematikan ini.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2715 seconds (0.1#10.140)