Spanghero: Pemerintah Perancis terlalu cepat menuduh
A
A
A
Sindonews.com – Perusahaan pengolahan daging asal Perancis, Spanghero, menuding pemerintah negara itu terlalu cepat menjatuhkan tuduhan terkait skandal daging kuda yang dijual sebagai daging sapi. Skandal ini telah meresahkan konsumen di Eropa.
"Saya tidak tahu siapa yang ada di balik ini. Tapi, saya dapat memberitahu Anda, bukan kami yang melakukan hal itu,” tandas bos Spanghero, Barthelemy Aguerre pada Radio Europe 1, Jumat (15/2/2013). “Kami akan buktikan kalau kami tidak bersalah. Saya pikir pemerintah telah terlalu cepat menuduh,” lanjutnya.
Satu hari sebelumnya, Menteri Urusan Konsumen Perancis, Benoit Hamon merilis rincian investigasi yang telah dilakukan pemerintah Perancis. Investigasi itu menunjukan bahwa Spanghero kemungkinan adalah pelaku skandal tersebut.
Aguerre mengatakan, setelah skandal ini terungkap, perusahaannya juga telah meneliti daging yang mereka miliki. “Dan, kami menemukan fakta bahwa beberapa produk telah mengalami pencampuran antara daging sapi dan daging kuda. Ini menunjukkan bahwa Spanghero tidak berada balik penipuan ini. Ini berasal dari tempat lain,” tegasnya.
Spanghero, yang berbasis di kota Castelnaudary dekat Toulouse di sebelah barat daya Perancis, telah ditangguhkan izin usahanya selama 10 hari ke depan. Perusahaan ini akan menghadapi tindakan hukum jika kecurigaan pihak berwenang terbukti di pengadilan. Hasil penyelidikan skandal daging ini telah diteruskan ke jaksa di Paris.
Supermarket di seluruh Eropa telah menarik jutaan makanan beku siap saji dari rak-rak penjualan, setelah tes menunjukkan bahwa banyak daging kuda yang diberi label sebagai daging sapi.
Skandal ini memicu alarm bagi pengawasan makanan dan meningkatkan kekhawatiran keamanan pangan di benua itu. Skandal ini muncul ke permukaan pada pertengahan Januari, ketika inspektur makanan Irlandia mendeteksi adanya daging kuda yang dijual sebagai daging sapi beku yang dijual di jaringan supermarket Tesco, salah satu perusahaan ritel top dari Inggris.
"Saya tidak tahu siapa yang ada di balik ini. Tapi, saya dapat memberitahu Anda, bukan kami yang melakukan hal itu,” tandas bos Spanghero, Barthelemy Aguerre pada Radio Europe 1, Jumat (15/2/2013). “Kami akan buktikan kalau kami tidak bersalah. Saya pikir pemerintah telah terlalu cepat menuduh,” lanjutnya.
Satu hari sebelumnya, Menteri Urusan Konsumen Perancis, Benoit Hamon merilis rincian investigasi yang telah dilakukan pemerintah Perancis. Investigasi itu menunjukan bahwa Spanghero kemungkinan adalah pelaku skandal tersebut.
Aguerre mengatakan, setelah skandal ini terungkap, perusahaannya juga telah meneliti daging yang mereka miliki. “Dan, kami menemukan fakta bahwa beberapa produk telah mengalami pencampuran antara daging sapi dan daging kuda. Ini menunjukkan bahwa Spanghero tidak berada balik penipuan ini. Ini berasal dari tempat lain,” tegasnya.
Spanghero, yang berbasis di kota Castelnaudary dekat Toulouse di sebelah barat daya Perancis, telah ditangguhkan izin usahanya selama 10 hari ke depan. Perusahaan ini akan menghadapi tindakan hukum jika kecurigaan pihak berwenang terbukti di pengadilan. Hasil penyelidikan skandal daging ini telah diteruskan ke jaksa di Paris.
Supermarket di seluruh Eropa telah menarik jutaan makanan beku siap saji dari rak-rak penjualan, setelah tes menunjukkan bahwa banyak daging kuda yang diberi label sebagai daging sapi.
Skandal ini memicu alarm bagi pengawasan makanan dan meningkatkan kekhawatiran keamanan pangan di benua itu. Skandal ini muncul ke permukaan pada pertengahan Januari, ketika inspektur makanan Irlandia mendeteksi adanya daging kuda yang dijual sebagai daging sapi beku yang dijual di jaringan supermarket Tesco, salah satu perusahaan ritel top dari Inggris.
(esn)