Antisipasi protes, Bahrain kerahkan lebih banyak aparat
A
A
A
Sindonews.com – Pihak berwenang Bahrain mengumumkan, bahwa mereka akan mengerahkan pasukan tambahan dalam beberapa hari mendatang untuk melawan setiap ancaman, menyusul munculnya serangkaian protes yang berujung pada aksi kekerasan.
Pejabat Keamanan Publik Bahrain, Mayor Jenderal Tariq Al Hassan mengatakan, bahwa pasukan keamanan mencatat beberapa insiden yang diwarnai aksi penyerangan terhadap polisi. Para demonstran juga sempat menghancurkan properti dan memblokir jalan selama protes yang diadakan pada malam ulang tahun kedua protes anti-pemerintah di Bahrain.
"Kebanyakan insiden melibatkan kelompok-kelompok kecil dari perusuh yang cepat tersebar, sebelum mereka bisa berkumpul dalam kelompok-kelompok yang lebih besar. Beberapa petugas polisi terluka," kata Hassan, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (14/2/2013).
Menurutnya, aksi paling brutal terjadi di Desa Daih, ketika 300 perusuh berkumpul untuk menyerang polisi dengan batu, batang baja, dan bom molotov.
"Peringatan tembakan dilepaskan, tetapi gagal untuk membubarkan kerumunan. Mereka terus maju menyerang aparat. Petugas menembakkan birdshot untuk membela diri. Setidaknya satu perusuh terluka dan beberapa waktu kemudian, seorang pemuda dinyatakan meninggal di Kompleks Medis Salmaniya," kata Hassan.
Ia menambahkan, bahwa penyelidikan segera diluncurkan atas kematian remaja yang diidentifikasi sebagai Ali Hussain Al Jazeeri dari Desa Daih. Hassan memperingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi atas kematian remaja itu.
Pejabat Keamanan Publik Bahrain, Mayor Jenderal Tariq Al Hassan mengatakan, bahwa pasukan keamanan mencatat beberapa insiden yang diwarnai aksi penyerangan terhadap polisi. Para demonstran juga sempat menghancurkan properti dan memblokir jalan selama protes yang diadakan pada malam ulang tahun kedua protes anti-pemerintah di Bahrain.
"Kebanyakan insiden melibatkan kelompok-kelompok kecil dari perusuh yang cepat tersebar, sebelum mereka bisa berkumpul dalam kelompok-kelompok yang lebih besar. Beberapa petugas polisi terluka," kata Hassan, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (14/2/2013).
Menurutnya, aksi paling brutal terjadi di Desa Daih, ketika 300 perusuh berkumpul untuk menyerang polisi dengan batu, batang baja, dan bom molotov.
"Peringatan tembakan dilepaskan, tetapi gagal untuk membubarkan kerumunan. Mereka terus maju menyerang aparat. Petugas menembakkan birdshot untuk membela diri. Setidaknya satu perusuh terluka dan beberapa waktu kemudian, seorang pemuda dinyatakan meninggal di Kompleks Medis Salmaniya," kata Hassan.
Ia menambahkan, bahwa penyelidikan segera diluncurkan atas kematian remaja yang diidentifikasi sebagai Ali Hussain Al Jazeeri dari Desa Daih. Hassan memperingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi atas kematian remaja itu.
(esn)