Militer Perancis & Mali kuasai Gao
A
A
A
Sindonews.com - Serangan militer Prancis dan Mali ke Gao berhasil menguasai wilayah yang dikuasai oleh pemberontak Mali, Sabtu malam (26/1/2013).
Tentara Perancis mengatakan, serangan darat yang didukung oleh kekuatan pesawat tempur dan helikopter Perancis, Sabtu malam berhasil merebut kota bandara dan sebuah jembatan utama yang membentang di atas Sungai Niger.
"Tidak ada korban tewas dari pihak militer Perancis. Namun, selusin anggota militan dilaporkan tewas dalam serangan tersebut," ungkap tentara Perancis, seperti dilansir dalam Reuters, Minggu (27/1/2013).
Juru Bicara militer Prancis, Kolonel Thierry Burkhard mengatakan, jembatan dan landasan pacu diambil alih dalam keadaan rusak.
"Hari ini, tentara Mali dan Perancis berhasil menguasai wilayah Gao," ungkap Juru Bicara Militer Mali, Letnan Diaran Kone. Kone mengatakan, sedikitnya 30 serangan udara telah dilancarkan oleh Angkatan Udara Prancis dalam 36 jam terakhir di wilayah Gao dan Timbuktu.
Dua wilayah terbesar di Mali tersebut telah dikuasai oleh pemberontak militan islamis Mali dengan mudah sejak Maret 2012 lalu. Sejak militer Prancis tiba dua pekan yang lalu, tentara Perancis sangat agresif merebut kembali wilayah utara Mali yang dikuasai oleh kelompok militan islamis.
Komandan Militer Mali, Kapten Faran Keita mengatakan, pemberontak memilih untuk mundur guna menghindari serangan udara tentara Perancis. "Mereka semua bersembunyi. Mereka melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor dan berlari," ungkap Keita.
Menangapi serangan tersebut, Yahya Abu Al-Hamman, pemimpin Sahel, sayap militer Qaeda di Afrika utara akan membetuk kelompok jihad islam emirat untuk membantu perjuangan kelompok militan Ansar Dine dan AQIM melawan serangan tersebut.
Tentara Perancis mengatakan, serangan darat yang didukung oleh kekuatan pesawat tempur dan helikopter Perancis, Sabtu malam berhasil merebut kota bandara dan sebuah jembatan utama yang membentang di atas Sungai Niger.
"Tidak ada korban tewas dari pihak militer Perancis. Namun, selusin anggota militan dilaporkan tewas dalam serangan tersebut," ungkap tentara Perancis, seperti dilansir dalam Reuters, Minggu (27/1/2013).
Juru Bicara militer Prancis, Kolonel Thierry Burkhard mengatakan, jembatan dan landasan pacu diambil alih dalam keadaan rusak.
"Hari ini, tentara Mali dan Perancis berhasil menguasai wilayah Gao," ungkap Juru Bicara Militer Mali, Letnan Diaran Kone. Kone mengatakan, sedikitnya 30 serangan udara telah dilancarkan oleh Angkatan Udara Prancis dalam 36 jam terakhir di wilayah Gao dan Timbuktu.
Dua wilayah terbesar di Mali tersebut telah dikuasai oleh pemberontak militan islamis Mali dengan mudah sejak Maret 2012 lalu. Sejak militer Prancis tiba dua pekan yang lalu, tentara Perancis sangat agresif merebut kembali wilayah utara Mali yang dikuasai oleh kelompok militan islamis.
Komandan Militer Mali, Kapten Faran Keita mengatakan, pemberontak memilih untuk mundur guna menghindari serangan udara tentara Perancis. "Mereka semua bersembunyi. Mereka melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor dan berlari," ungkap Keita.
Menangapi serangan tersebut, Yahya Abu Al-Hamman, pemimpin Sahel, sayap militer Qaeda di Afrika utara akan membetuk kelompok jihad islam emirat untuk membantu perjuangan kelompok militan Ansar Dine dan AQIM melawan serangan tersebut.
(esn)