Sudan Selatan mulai tarik pasukan dari perbatasan
A
A
A
Sindonews.com - Sudan Selatan mulai melakukan penarikan tentaranya dari perbatasan dengan Sudan, Kamis (17/1/2013). Menurut Pemerintah Sudan Selatan, hal ini dilakukan untuk mendirikan zona penyangga antara tetangga Afrika tersebut.
“Penarikan pasukan dari wilayah perbatasan akan selesai pada 4 Februari mendatang. Kami memperkirakan, Sudan juga akan melakukan hal yang sama dalam apa yang akan menjadi langkah maju dalam upaya meredakan ketegangan antara dua negara bertetangga,” sebut sebuah pernyataan Pemerintah Sudan Selatan, seperi dikutip dari The Star.
"Dengan menarik pasukannya, Pemerintah Sudan Selatan jelas menunjukkan kepatuhan penuh pada perjanjian keamanan yang ditandatangani dan komitmen penuh untuk pelaksanaannya," lanjut pernyataan itu.
Hingga kini, belum ada komentar dari Pemerintah Sudan atas pernyataan Sudan Selatan ini. Pada April lalu, kedua negara terlibat bentrokan terburuk di wilayah perbatasan, sejak Sudan Selatan mendeklarasikan kemerdekaan dari Sudan pada 2011 silam.
Setelah mediasi yang digagas Uni Afrika, keduanya sepakat pada September 2012 untuk melanjutkan ekspor minyak dari Sudan Selatan yang terkurung daratan. Namun, sikap saling tidak percaya tetap melekat pada dua negara dan keduanya masih menempatkan pasukan di perbatasan.
“Penarikan pasukan dari wilayah perbatasan akan selesai pada 4 Februari mendatang. Kami memperkirakan, Sudan juga akan melakukan hal yang sama dalam apa yang akan menjadi langkah maju dalam upaya meredakan ketegangan antara dua negara bertetangga,” sebut sebuah pernyataan Pemerintah Sudan Selatan, seperi dikutip dari The Star.
"Dengan menarik pasukannya, Pemerintah Sudan Selatan jelas menunjukkan kepatuhan penuh pada perjanjian keamanan yang ditandatangani dan komitmen penuh untuk pelaksanaannya," lanjut pernyataan itu.
Hingga kini, belum ada komentar dari Pemerintah Sudan atas pernyataan Sudan Selatan ini. Pada April lalu, kedua negara terlibat bentrokan terburuk di wilayah perbatasan, sejak Sudan Selatan mendeklarasikan kemerdekaan dari Sudan pada 2011 silam.
Setelah mediasi yang digagas Uni Afrika, keduanya sepakat pada September 2012 untuk melanjutkan ekspor minyak dari Sudan Selatan yang terkurung daratan. Namun, sikap saling tidak percaya tetap melekat pada dua negara dan keduanya masih menempatkan pasukan di perbatasan.
(esn)