Georgia bebaskan 3.000 tahanan
A
A
A
Sindonews.com – Sekitar 3.000 orang tahanan dibebaskan dari Penjara Gldani di Ibu Kota Tbilisi, Georgia, Minggu (13/1/2013) malam. Pembebasan tersebut terjadi, setelah Parlemen Georgia yang didominasi oleh pendukung Perdana Menteri Bidzina Ivanishvili setuju mengesahkan undang-undang pengampunan untuk pembebasan ribuan tahanan, termasuk 190 tahanan politik.
"Hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah. Penganiayaan yang dilakukan kepada sejumlah orang yang ditahan karena alasan politik, kini telah berakhir," ungkap Ucha Nanuashvili, anggota Parlemen Georgia yang ditugaskan menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia, seperti diberitakan dalam Presstv, Senin (14/1/2013).
Di luar penjara Penjara Gldani, ratusan kerabat dan teman-teman para tahanan menunggu pembebasan mereka.
Bulan lalu, Presiden Mikheil Saakashvili menentang langkah parlemen untuk membaskan para tahanan. Dia menilai, pemberian pengampunan tersebut sama saja membebaskan para penjahat. "Mereka mencoba melepaskan mata-mata Rusia dan komplotan pelaku kudeta," ungkap Saakashivili.
Namun, PM Ivanishvili memiliki pendapat yang berbeda. Sebagian besar tahanan yang ditahan di penjara Gladani telah diperlakukan tidak adil, mereka telah mengalami sejumlah penyiksaan.
"Hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah. Penganiayaan yang dilakukan kepada sejumlah orang yang ditahan karena alasan politik, kini telah berakhir," ungkap Ucha Nanuashvili, anggota Parlemen Georgia yang ditugaskan menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia, seperti diberitakan dalam Presstv, Senin (14/1/2013).
Di luar penjara Penjara Gldani, ratusan kerabat dan teman-teman para tahanan menunggu pembebasan mereka.
Bulan lalu, Presiden Mikheil Saakashvili menentang langkah parlemen untuk membaskan para tahanan. Dia menilai, pemberian pengampunan tersebut sama saja membebaskan para penjahat. "Mereka mencoba melepaskan mata-mata Rusia dan komplotan pelaku kudeta," ungkap Saakashivili.
Namun, PM Ivanishvili memiliki pendapat yang berbeda. Sebagian besar tahanan yang ditahan di penjara Gladani telah diperlakukan tidak adil, mereka telah mengalami sejumlah penyiksaan.
(esn)