Rusuh di penjara Afsel, 50 tahanan terluka
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah tahanan menciptakan kerusuhan setelah membakar sejumlah sel di dalam penjara Groenpunt, di Provinsi Free State, Afrika Selatan, Senin (7/1/2013) sore waktu setempat. Upaya para sipir untuk memadamkan kobaran api tersebut dihalangi oleh barikade 750 orang tahanan.
Juru Bicara Kepolisian setempat, Peter Kareli mengatakan, sipir penjara lantas meminta bantuan polisi untuk mengatasi kerusuhan tersebut. Polisi akhirnya melemparkan granat listrik guna mengamankan kerusuhan tersebut.
Polisi terpaksa menggunakan obor untuk membantu proses pemadaman. Pasalnya, semua lampu telah di pecahkan oleh para tahanan.
"Tidak ada korban meninggal atau terluka karena tembakan petugas sipir. Namun, sekitar 50 orang tahanan dan sembilan petugas sipir terluka setelah berdesak-desakan selama kerusuhan," ungkap Kareli, seperti diberitakan dalam france24, Selasa (8/12/2013).
"Situasi kini telah terkendali, semua tahanan telah kembali ke dalam sel," imbuh Kareli.
Akibat kerusuhan, tiga ruangan penjara dan tiga kantin hancur diserang para tahanan. Kabarnya, kerusuhan yang pecah sekitar pukul 1 siang tersebut dipicu rasa kecewa karena buruknya menajemen penjara.
Juru Bicara Kepolisian setempat, Peter Kareli mengatakan, sipir penjara lantas meminta bantuan polisi untuk mengatasi kerusuhan tersebut. Polisi akhirnya melemparkan granat listrik guna mengamankan kerusuhan tersebut.
Polisi terpaksa menggunakan obor untuk membantu proses pemadaman. Pasalnya, semua lampu telah di pecahkan oleh para tahanan.
"Tidak ada korban meninggal atau terluka karena tembakan petugas sipir. Namun, sekitar 50 orang tahanan dan sembilan petugas sipir terluka setelah berdesak-desakan selama kerusuhan," ungkap Kareli, seperti diberitakan dalam france24, Selasa (8/12/2013).
"Situasi kini telah terkendali, semua tahanan telah kembali ke dalam sel," imbuh Kareli.
Akibat kerusuhan, tiga ruangan penjara dan tiga kantin hancur diserang para tahanan. Kabarnya, kerusuhan yang pecah sekitar pukul 1 siang tersebut dipicu rasa kecewa karena buruknya menajemen penjara.
(esn)