Korsel-Jepang perbarui hubungan

Sabtu, 05 Januari 2013 - 15:06 WIB
Korsel-Jepang perbarui...
Korsel-Jepang perbarui hubungan
A A A
Sindonews.com - Korea Selatan (Korsel) dan Jepang berupaya memulai hubungan baru yang selama ini selalu dibayangi konflik di masa lalu. Upaya itu diwujudkan dalam pertemuan antara Presiden Korea Selatan (Korsel) terpilih Park Geun-Hye dan utusan Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru Shinzo Abe.

”Saat pemerintahan baru secara resmi dilantik di kedua negara, saya harap mereka akan melakukan upaya di berbagai bidang untuk membangun kepercayaan dan persahabatan dekat,” ungkap Park saat bertemu mantan Menteri Keuangan Jepang Fukushiro Nukaga, dikutip AFP.

Park mengatakan bahwa kedua negara harus memiliki pendapat yang benar mengenai sejarah dan mendorong rekonsiliasi serta kerja sama di masa depan. ”Penting bagi Korea dan Jepang untuk membangun kepercayaan,” kata Park pada Nukaga.

Korsel ingin Jepang mengakui dampak masa perang dan penjajahan di masa lalu.Tokyo biasanya menyatakan bahwa pihaknya telah mengakui dampak tersebut tapi Seoul menganggap belum cukup.

”Generasi tua harus membuat komitmen untuk mencoba menyembuhkan luka dan tidak boleh menjadi penghalang untuk membuka jalan bagi generasi masa depan,” kata juru bicara Park, Cho Yoon-sun, mengutip perkataan Presiden Korsel terpilih.

Nukaga membawa surat dari Abe yang menyatakan bahwa Korsel merupakan negara tetangga paling penting bagi Jepang dan berjanji memperbaiki hubungan. ”Saat Jepang dan Korsel memiliki pemerintahan baru,saya akan memainkan peran mediator sehingga tahun ini dapat menjadi lebih baik,” tutur Nukaga di Tokyo sebelum terbang ke Seoul. ”PM Abe yakin bahwa hubungan Jepang-Korsel perlu solid untuk stabilitas Asia Timur,” kata Nukaga.

Selain bertemu Park,Nukaga menggelar pertemuan terpisah di Seoul dengan Menteri Luar Negeri Korsel Kim Sung- Hwan. Hubungan antara dua negara biasanya diwarnai konflik wilayah dan isu lainnya, mulai dari sejarah penjajahan Jepang di Semenanjung Korea pada 1910–1945.

Konflik wilayah juga sempat memburuk tahun lalu,setelah kunjungan Presiden Korsel Lee Myung-Bak ke kepulauan Dokdo atau disebut Jepang dengan nama Takeshima. Kedua negara sangat mudah terseret konfrontasi karena sejarah masa lalu.

Seoul menuduh Jepang tidak merasa bersalah saat menjajah Korea. Selama pemerintahannya, Abe membuat marah Korsel dengan menyangkal keterlibatan langsung militer Jepang dalam memaksa para wanita menjadi budak seks saat Perang Dunia II. Sementara, demonstran berkumpul di luar bandara Gimpo,menjelang kedatangan Nukaga, kemarin.

Salah seorang demonstran bahkan menusuk perutnya sendiri dengan pisau dan telah dirawat di rumah sakit. Ketegangan terkait klaim wilayah,permintaan ganti rugi di era penjajahan,dan permintaan maaf untuk para budak seks Korea,telah meluas ke wilayah diplomatik dan ekonomi.

Korsel menunda rencana kesepakatan intelijen dan pertukaran mata uang senilai USD57 miliar antara kedua negara tahun lalu, setelah Presiden Korsel sekarang mengunjungi pulau sengketa.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0709 seconds (0.1#10.140)