Menang, pemerintah dianggap pecundang

Rabu, 12 September 2012 - 09:48 WIB
Menang, pemerintah dianggap pecundang
Menang, pemerintah dianggap pecundang
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Hong Kong dinilai sebagai pecundang besar meskipun telah memenangkan pemilu legislatif dan hasil buruk diperoleh partai oposisi,Demokrat.

Pro-Demokrat hanya mendapatkan 27 kursi meskipun mereka telah dijamin untuk mendapatkan hampir 60% dari suara rakyat, sedangkan kubu pendirian memenangkan 43 kursi berkat sistem pemilihan yang dimiringkan untuk mendukung bisnis besar dan kepentingan pribadi.

Koran milik Pemerintah China, China Daily memuji hasil pemilu di mana aliansi pro- Beijing, Democratic Alliance for the Betterment and Progress of Hong Kong, masih tetap menjadi kekuatan terkuat dengan 13 kursi di Dewan Legislatif (LegCo) itu.

Tapi,pengamat media independen menyebutkan, partaipartai radikal justru tampil lebih baik ketimbang Partai Demokrat mainstream dalam memainkan sentimen antipemerintah dan frustrasi atas kurangnya demokrasi di bekas koloni Inggris itu.

“Dominasi sekutu pemerintah menunjukkan tidak ada jalan yang mudah untuk Pemerintah Beijing yang mendukung pemimpin Leung Chunying,” tulis editorial South China Morning Post,seperti dikutip AFP.

Dalam editorialnya yang berjudul Hong Kong Votes for Autonomy ,Wall Street Journal memaparkan, Beijing seharusnya mengambil pelajaran dari pemilihan di wilayah semi- otonom itu bahwa rakyat Hong Kong tidak ingin budaya politik dibebankan pada mereka dari atas.“

Hong Kong akan menjadi mustahil diperintah jika pemerintah lokal tidak diizinkan memformulasikan kebijakan tanpa campur tangan Beijing dan jika tidak mempersiapkan cara untuk transisi menuju demokrasi pada 2017 yang menjadi tuntutan rakyat,”tulis Wall Street Journal.

Beijing telah menjanjikan hak pilih universal bagi pemilu pemimpin baru Hong Kong pada 2017 dan pada 2020 untuk pemilu legislatif.Tapi, Demokrat bersiap untuk menghadapi perjuangan di tengah kekhawatiran bahwa daratan akan berusaha memveto kandidat.
(aww)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3366 seconds (0.1#10.140)