Putin Kirim Peralatan Medis untuk Bantu AS Perangi Virus Corona
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengirim peralatan medis ke Amerika Serikat (AS) untuk membantu memerangi wabah virus corona.
Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan bantuan itu saat percakapan telepon dengan Presiden AS Donald Trump awal pekan ini. Keduanya membahas virus corona dan pasar minyak, mengarahkan menteri energi kedua negara untuk bicara.
“Trump dengan senang menerima bantuan kemanusiaan ini,” ungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Satu pesawat Rusia membawa peralatan medis dan pelindung terbang menuju AS pada Selasa (31/3).
Kasus yang dikonfirmasi di AS telah meningkat mendekati 180.000 dengan 16.000 kasus positif baru yang dilaporkan pada Selasa (31/3).
Untuk dua hari berturut-turut, AS mencatat lebih dari 500 kematian baru saat totalnya mencapai hampir 3.600, menurut data Reuters berdasarkan laporan resmi.
Hubungan antara AS dan Rusia rumit dalam beberapa tahun terakhir akibat sanksi Washington pada sejumlah perusahaan Rusia untuk merespon pencaplokan Crimea oleh Rusia pada 2014 dan dukungan Rusia pada kelompok separatis di Ukraina timur.
Dalam proses menyepakati rincian bantuan medis pada Selasa (31/3), “Tampaknya beberapa orang di pihak AS tidak berkontribusi untuk menyelesaikan masalah teknis terkait kesepakatan dua presiden,” ujar Peskov, dilansir Interfax.
“Penting untuk ditekankan bahwa saat menawarkan bantuan pada kolega AS, Presiden Putin berasumsi bahwa saat manufaktor peralatan dan bahan medis di AS memiliki momentum, mereka juga akan mampu membalas jika perlu,” papar Peskov.
Dia menyatakan Rusia dan China bekerja sama dengan cara yang sama sekarang. “Saat situasi sekarang mempengaruh semua orang tanpa pengeculian, tak ada alternatif untuk bekerja sama dengan semangat kemitraan dan saling membantu,” kata Peskov.
AS menyatakan Putin dan Trump sepakat pentingnya menstabilkan pasar energi global. Ini membantu menjaga harga minyak pada Selasa (31/3) yang masih mendekati level terendah dalam 18 tahun saat virus corona menekan permintaan global.
Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan bantuan itu saat percakapan telepon dengan Presiden AS Donald Trump awal pekan ini. Keduanya membahas virus corona dan pasar minyak, mengarahkan menteri energi kedua negara untuk bicara.
“Trump dengan senang menerima bantuan kemanusiaan ini,” ungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Satu pesawat Rusia membawa peralatan medis dan pelindung terbang menuju AS pada Selasa (31/3).
Kasus yang dikonfirmasi di AS telah meningkat mendekati 180.000 dengan 16.000 kasus positif baru yang dilaporkan pada Selasa (31/3).
Untuk dua hari berturut-turut, AS mencatat lebih dari 500 kematian baru saat totalnya mencapai hampir 3.600, menurut data Reuters berdasarkan laporan resmi.
Hubungan antara AS dan Rusia rumit dalam beberapa tahun terakhir akibat sanksi Washington pada sejumlah perusahaan Rusia untuk merespon pencaplokan Crimea oleh Rusia pada 2014 dan dukungan Rusia pada kelompok separatis di Ukraina timur.
Dalam proses menyepakati rincian bantuan medis pada Selasa (31/3), “Tampaknya beberapa orang di pihak AS tidak berkontribusi untuk menyelesaikan masalah teknis terkait kesepakatan dua presiden,” ujar Peskov, dilansir Interfax.
“Penting untuk ditekankan bahwa saat menawarkan bantuan pada kolega AS, Presiden Putin berasumsi bahwa saat manufaktor peralatan dan bahan medis di AS memiliki momentum, mereka juga akan mampu membalas jika perlu,” papar Peskov.
Dia menyatakan Rusia dan China bekerja sama dengan cara yang sama sekarang. “Saat situasi sekarang mempengaruh semua orang tanpa pengeculian, tak ada alternatif untuk bekerja sama dengan semangat kemitraan dan saling membantu,” kata Peskov.
AS menyatakan Putin dan Trump sepakat pentingnya menstabilkan pasar energi global. Ini membantu menjaga harga minyak pada Selasa (31/3) yang masih mendekati level terendah dalam 18 tahun saat virus corona menekan permintaan global.
(sfn)