Perang Lawan Wabah Corona, Israel Buka Bungker Nuklir
A
A
A
YERUSALEM - Pemerintah Israel telah membuka bungker perang di perbukitan Yerusalem untuk membantu mengoordinasikan kampanye melawan penyebaran virus corona baru, COVID-19.
Bungker yang dinamai "National Management Centre (Pusat Manajemen Nasional)" itu dibangun lebih dari satu dekade lalu karena kekhawatiran tentang program nuklir Iran dan perang rudal dengan kelompok Hizbullah Lebanon maupun Hamas Palestina.
Menurut pejabat Israel, situs itu termasuk tempat tinggal dan fasilitas komando dan dapat diakses dari kompleks pemerintah di Yerusalem dan kaki bukit barat yang mengarah ke Tel Aviv.
"Ini (bungker) adalah alat lain untuk mengelola, mengendalikan, mengawasi dan melacak virus corona," kata seorang pejabat Israel yang meminta ditulis anonim. "Kami memahami bahwa krisis ini akan menemani kami untuk waktu yang lama," katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Jumat (27/3/2020).
Menteri Pertahanan Naftali Bennett meremehkan langkah pembukaan bungker itu dalam perang melawan COVID-19. Dia mengatakan kepada seorang wartawan Israel Radio selama konferensi pers bahwa "bungker tidak begitu relevan (dengan krisis). Kami tidak berada di bawah serangan rudal yang mengharuskan kami berada di bawah tanah."
Menteri Energi Yuval Steinitz sebelumnya bercanda dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Tel Aviv, 102 FM, bahwa bungker telah membatasi kegunaannya sekarang."Karena melindungi dari bom, tetapi tidak dari mikroba," ujarnya.
Israel telah melaporkan 3.035 kasus infeksi COVID-19 dengan 10 orang di antaranya meninggal dan 79 pasien lainnya disembuhkan. Setelah membatasi pergerakan orang sebagai tindakan pencegahan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Rabu bahwa lockdown nasional dapat diperintahkan dalam beberapa hari.
Bungker yang dinamai "National Management Centre (Pusat Manajemen Nasional)" itu dibangun lebih dari satu dekade lalu karena kekhawatiran tentang program nuklir Iran dan perang rudal dengan kelompok Hizbullah Lebanon maupun Hamas Palestina.
Menurut pejabat Israel, situs itu termasuk tempat tinggal dan fasilitas komando dan dapat diakses dari kompleks pemerintah di Yerusalem dan kaki bukit barat yang mengarah ke Tel Aviv.
"Ini (bungker) adalah alat lain untuk mengelola, mengendalikan, mengawasi dan melacak virus corona," kata seorang pejabat Israel yang meminta ditulis anonim. "Kami memahami bahwa krisis ini akan menemani kami untuk waktu yang lama," katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Jumat (27/3/2020).
Menteri Pertahanan Naftali Bennett meremehkan langkah pembukaan bungker itu dalam perang melawan COVID-19. Dia mengatakan kepada seorang wartawan Israel Radio selama konferensi pers bahwa "bungker tidak begitu relevan (dengan krisis). Kami tidak berada di bawah serangan rudal yang mengharuskan kami berada di bawah tanah."
Menteri Energi Yuval Steinitz sebelumnya bercanda dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Tel Aviv, 102 FM, bahwa bungker telah membatasi kegunaannya sekarang."Karena melindungi dari bom, tetapi tidak dari mikroba," ujarnya.
Israel telah melaporkan 3.035 kasus infeksi COVID-19 dengan 10 orang di antaranya meninggal dan 79 pasien lainnya disembuhkan. Setelah membatasi pergerakan orang sebagai tindakan pencegahan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Rabu bahwa lockdown nasional dapat diperintahkan dalam beberapa hari.
(mas)