Spanyol Perpanjang Lockdown, ‘Berperang’ Beli Persediaan Medis
A
A
A
MADRID - Spanyol memperpanjang lockdown virus corona hingga 12 April saat negara itu “berperang” mendapatkan persediaan medis di pasar China.
Korban tewas di Spanyol bertambah 655 menjadi 4.089. Jumlah korban harian itu berkurang dari hari sebelumnya 738 saat Spanyol melebihi korban tewas di China berdasarkan total korban tewas sejak terjadi wabah.
Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa menyatakan, “Data itu membuat kami berpikir bahwa kita mulai fase stabilisasi.”
“Kita dalam perang sebenarnya untuk mendapatkan ventilator, masker wajah dan kit tes cepat,” ungkap juru bicara pemerintah Spanyol Maria Jesus Montero pada televisi Telecinco.
“Semua negara berjuang mengamankan produksi domestik, berjuang mendapatkan persediaan dari China,” ungkap Montero yang menambahkan para pemasok gagal mengirimkan persediaan tepat waktu.
Pemerintah juga bekerja sama untuk menjamin produksi domestik dengan mengubah beberapa kapasitas industri.
Spanyol telah memesan masker, sarung tangan dan kit tes dari China senilai USD471,4 juta. Spanyol juga meminta mitra NATO untuk peralatan pelindung dan ventilator.
Sumber diplormatik menyatakan harga naik sepuluh kali lipat dan perusahaan-perusahaan China meminta pembayaran di depan. Sumber otoritas kesehatan menyatakan ada antrean pesawat di beberapa pesawat China hanya untuk membeli persediaan dan para perantara sering menipu para pembeli.
Para pejabat Spanyol tidak menyebut nama para penjual jahat itu tapi hanya menyebutkan mereka biasanya perusahaan swasta dan berskala lebih kecil. Karena itu, Spanyol hanya membuat kesepakatan jangka panjang dengan perusahaan yang dapat dipercaya.
Parlemen menggelar voting untuk memperpanjang langkah darurat, termasuk lockdown untuk warga. Warga hanya diizinkan keluar rumah untuk membeli makanan, obat, dan bekerja.
“Tidak mudah untuk memperpanjang status darurat. Saya yakin cara paling efisien melawan virus adalah isolasi sosial,” ungkap Perdana Menteri Pedro Sanchez pada parlemen.
Korban tewas di Spanyol bertambah 655 menjadi 4.089. Jumlah korban harian itu berkurang dari hari sebelumnya 738 saat Spanyol melebihi korban tewas di China berdasarkan total korban tewas sejak terjadi wabah.
Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa menyatakan, “Data itu membuat kami berpikir bahwa kita mulai fase stabilisasi.”
“Kita dalam perang sebenarnya untuk mendapatkan ventilator, masker wajah dan kit tes cepat,” ungkap juru bicara pemerintah Spanyol Maria Jesus Montero pada televisi Telecinco.
“Semua negara berjuang mengamankan produksi domestik, berjuang mendapatkan persediaan dari China,” ungkap Montero yang menambahkan para pemasok gagal mengirimkan persediaan tepat waktu.
Pemerintah juga bekerja sama untuk menjamin produksi domestik dengan mengubah beberapa kapasitas industri.
Spanyol telah memesan masker, sarung tangan dan kit tes dari China senilai USD471,4 juta. Spanyol juga meminta mitra NATO untuk peralatan pelindung dan ventilator.
Sumber diplormatik menyatakan harga naik sepuluh kali lipat dan perusahaan-perusahaan China meminta pembayaran di depan. Sumber otoritas kesehatan menyatakan ada antrean pesawat di beberapa pesawat China hanya untuk membeli persediaan dan para perantara sering menipu para pembeli.
Para pejabat Spanyol tidak menyebut nama para penjual jahat itu tapi hanya menyebutkan mereka biasanya perusahaan swasta dan berskala lebih kecil. Karena itu, Spanyol hanya membuat kesepakatan jangka panjang dengan perusahaan yang dapat dipercaya.
Parlemen menggelar voting untuk memperpanjang langkah darurat, termasuk lockdown untuk warga. Warga hanya diizinkan keluar rumah untuk membeli makanan, obat, dan bekerja.
“Tidak mudah untuk memperpanjang status darurat. Saya yakin cara paling efisien melawan virus adalah isolasi sosial,” ungkap Perdana Menteri Pedro Sanchez pada parlemen.
(sfn)