Virus Corona Lebih Banyak Membunuh Pria Dibanding Wanita, Ini Sebabnya

Rabu, 25 Maret 2020 - 15:30 WIB
Virus Corona Lebih Banyak...
Virus Corona Lebih Banyak Membunuh Pria Dibanding Wanita, Ini Sebabnya
A A A
LONDON - Merokok, konsumsi alkohol dan kondisi kesehatan yang buruk menurut para pakar menjadi beberapa penyebab mengapa pria lebih banyak tewas akibat virus corona dibandingkan wanita.

“Di negara seperti Italia, pria mencakup 60% kasus positif corona dan lebih dari 70% tewas,” ungkap data Institut Kesehatan Nasional (ISS).

Bahkan negara seperti Korea Selatan (Korsel) yang proporsi wanita yang positif corona lebih tinggi dibandingkan pria, sebanyak 54% korban tewas adalah pria.

“Dari Italia kita melihat tren mengkhawatirkan. Kematian pada pria terlihat dua kali lipat lebih banyak di tiap kelompok umur wanita,” papar koordinator respon virus corona Gedung Putih Dr Deborah Birx.

Birx menambahkan, “Memiliki pengetahuan itu membantu kami di AS sehingga kami dapat sangat khusus berbicara pada rakyat AS tentang siapa yang perlu dilindungi dan bagaimana melindungi mereka.”

Meski demikian, AS tidak mengungkap data secara rinci tentang jumlah pria dan wanita yang menjadi korban tewas akibat corona.

CNN menganalisa data dari 20 negara yang terjangkit corona hingga 20 Maret. Dari 20 negara itu, hanya enam negara yang menyediakan data secara rinci berdasarkan jenis kelamin korban tewas yakni China, Prancis, Jerman, Iran, Italia dan Korea Selatan (Korsel).

Meski data bervariasi, namun CNN menemukan pria 50% lebih berpotensi tewas dibandingkan wanita setelah didiagnosa terjangkit corona.

“Di Italia, dari 10 wanita yang tewas, terdapat 24 pria tewas. Di China, dari 10 wanita yang tewas, ada 18 pria tewas,” ungkap data yang dikumpulkan CNN.

Di Jerman, terdapat 16 pria yang tewas dari setiap 10 wanita yang tewas. Untuk masing-masing negara berikutnya, dari setiap 10 wanita yang tewas, di Iran terdapat 14 pria tewas, Prancis 14 pria tewas, dan Korsel 12 pria tewas.

Gaya hidup pria yang lebih buruk dibandingkan wanita membuat kondisi kesehatan laki-laki lebih rentan saat terjangkit virus corona. Kondisi kesehatan yang buruk itu terkait darah tinggi, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit jantung kronis.

“Di sebagian besar negara, kita melihat pria merokok dan minum alkohol lebih banyak dibandingkan wanita,” papar Sarah Hawkes, profesor kesehatan publik global di Universitas College London (UCL) dan co-director Global Health 50/50.

China memiliki populasi merokok terbesar di dunia, dengan sekitar 316 juta orang dewasa merokok. Di Italia, 7 juta pria merokok, dibandingkan 4,5 juta wanita, menurut data ISS pada 2020.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)