Viral Kabar Moskow Lepas Singa untuk Tegakan Karantina, Ini Kata Kedubes Rusia
A
A
A
JAKARTA - Kedutaan Besar Rusia di Jakarta angkat bicara mengenai kabar bahwa Rusia melepas Singa dan Harimau untuk menegaskan karantina terkait virus Corona, Covid-19. Kedubes Rusia menegaskan kabar tersebut tidak benar.
Melalui akun Facebooknya, seperti dikutip Sindonews pada Senin (23/3/2020), kedubes Rusia mengatakan mereka memperhatikan beberapa kabar di internet mengenai langkah-langkah tidak masuk akal yang seakan-akan diambil Moskow untuk malawan wabah Covid-19.
"Orang pintar tentu saja tidak menanggapi kabar tersebut secara serius. Tetapi beberapa pembaca masih cenderung percaya pada hoax," kata kedubes Rusia.
"Dalam kaitan ini kedubes Rusia menggarisbawahi bahwa publikasi-publikasi mengenai singa-singa dan macan-macan di jalan-jalan kota-kota di Rusia, adanya hukuman beberapa tahun penjara untuk para pelanggar karantina dan lain-lainnya adalah kreasi para bloger yang tidak terlalu pandai," sambungnya.
Mereka kemudian mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19, Rusia bertindak sesuai dengan rekomendasi-rekomendasi WHO dan kebijakan ini diterima sepenuh-sepenuhnya oleh penduduk Rusia.
"Kami menyerukan untuk merujuk pada sumber-sumber informasi terpecaya, umpamanya situs: https://tass.com/ , https://www.rt.com/ , https://sputniknews.com/ . Jika kita percaya pada hoax, maka artinya macan dan singa di Rusia jumlah ekornya jauh lebih banyak dibanding di semua negara Asia dan Afrika sekalian. Kami mengharapkan kepada semua orang kesehatan baik!" tukasnya.
Melalui akun Facebooknya, seperti dikutip Sindonews pada Senin (23/3/2020), kedubes Rusia mengatakan mereka memperhatikan beberapa kabar di internet mengenai langkah-langkah tidak masuk akal yang seakan-akan diambil Moskow untuk malawan wabah Covid-19.
"Orang pintar tentu saja tidak menanggapi kabar tersebut secara serius. Tetapi beberapa pembaca masih cenderung percaya pada hoax," kata kedubes Rusia.
"Dalam kaitan ini kedubes Rusia menggarisbawahi bahwa publikasi-publikasi mengenai singa-singa dan macan-macan di jalan-jalan kota-kota di Rusia, adanya hukuman beberapa tahun penjara untuk para pelanggar karantina dan lain-lainnya adalah kreasi para bloger yang tidak terlalu pandai," sambungnya.
Mereka kemudian mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19, Rusia bertindak sesuai dengan rekomendasi-rekomendasi WHO dan kebijakan ini diterima sepenuh-sepenuhnya oleh penduduk Rusia.
"Kami menyerukan untuk merujuk pada sumber-sumber informasi terpecaya, umpamanya situs: https://tass.com/ , https://www.rt.com/ , https://sputniknews.com/ . Jika kita percaya pada hoax, maka artinya macan dan singa di Rusia jumlah ekornya jauh lebih banyak dibanding di semua negara Asia dan Afrika sekalian. Kami mengharapkan kepada semua orang kesehatan baik!" tukasnya.
(esn)