Korban Tewas Pertama Akibat Corona di Pakistan Jamaah Umroh dari Saudi

Senin, 23 Maret 2020 - 22:01 WIB
Korban Tewas Pertama...
Korban Tewas Pertama Akibat Corona di Pakistan Jamaah Umroh dari Saudi
A A A
PESHAWAR - Saat Saadat Khan, 50, kembali ke Pakistan pada 9 Maret dari umrah ke Arab Saudi, dia disambut di desanya dengan meriah.

Pesta besar digelar dengan lebih dari 2.000 orang tamu. Banyak tamu yang memeluknya dengan hangat dalam acara itu.

Pada 18 Maret, kurang dari 10 hari kemudian, Khan meninggal dunia di pusat isolasi untuk pasien virus corona di kota Mardan. Dia meninggal akibat virus corona, tepat pada hari saat hasil tesnya menunjukkan dia positif.

Khan merupakan korban tewas pertama di Pakistan akibat corona yang terus menyebar cepat di negara dengan 220 juta penduduk itu. Virus itu telah menginfeksi lebih dari 317.000 orang di penjuru dunia dan menewaskan lebih dari 13.000 orang.

Jumlah kasus yang dikonfirmasi di Pakistan terus meningkat lebih dari 750 dalam 22 pekan terakhir. Kebanyakan adalah para peziarah yang kembali dari Iran namun otoritas tak melakukan tes dan isolasi yang tepat. Kini empat orang telah tewas akibat corona di Pakistan selama pekan lalu.

Ribuan orang saat ini perlu dites kembali. Otoritas khawatir jumlah kasus dapat meningkat dalam beberapa hari mendatang.

Para pakar kesehatan menyatakan kurangnya kesadaran publik di Pakistan tentang virus itu dan dana pemerintah yang terbatas menjadi penyebab buruknya persiapan dalam menangani krisis itu.

Terbatasnya fasilitas karantina dan laboratorium tes juga menghambat upaya menangani kasus berisiko tinggi.

“Di Sindh, provinsi terparah di Pakistan, situasi sudah suram,” papar Dr Naseem Salahuddin yang meimpin departemen penyakit infeksi di Rumah Sakit Indus, Karachi.

“Sedikit rumah sakit yang dapat menangani kasus Covid-19 di Karachi. Mereka harus menutup pintu karena tak dapat menangani dugaan kasus yang terus masuk,” ujar dia.

Dia menjelaskan, “Kita tampaknya memiliki wabah sangat besar tak peduli apa yang kita lakukan sekarang. Dan kami tidak akan dilengkapi peralatan untuk menghadapinya. Akan ada kelemaha ndi banyak level.”

“Saya pikir kucing sudah keluar dari karung,” kata dia.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1193 seconds (0.1#10.140)