Bantu Perangi Covid-19, Rusia Kirim Ahli dan Peralatan Medis ke Italia
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, pihaknya akan mengirim ahli virologi, dokter, dan peralatan medis ke Italia untuk membantu memerangi wabah virus Corona baru, Covid-19. Italia menjadi negara paling terdampak Covid-19, dengan hampir 5.000 kematian.
"Setelah kesiapan pihak Italia, pesawat militer milik Angkatan Udara Rusia akan mengirimkan ke Italia delapan tim medis mobile, terdiri dari ahli virologi dan dokter Rusia, sistem desinfeksi aerosol otomotif untuk transportasi dan wilayah, serta peralatan medis," kata kementerian itu, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (22/3/2020).
Kementerian itu dalam pernyataanya kemudian mengatakan, sesuai arahan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, bantuan itu akan mulai dikirimkan pada hari ini.
Pada hari Sabtu korban jiwa melonjak dari 793 menjadi 4.825 dalam kenaikan satu hari, terbesar sejak penularan muncul sebulan lalu. Badan Perlindungan Sipil Italia menuturkan, total kasus infeksi juga dilaporkan naik menjadi 53.578 dari sebelumnya 47.021.
Menurut Badan Perlindungan Sipil, ada 2.857 orang dalam perawatan intensif, naik dari sebelumnya 2.655. Lombardy, wilayah di Italia utara, menjadi wilayah paling terdampak dengan 3.095 kematian dan 25.515 kasus.
Pasca lonjakan terbaru kematian tersebut, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte memerintahkan bahwa semua bisnis harus ditutup hingga 3 April. Dia menuturkan, hanya usaha-usaha yang penting untuk mempertahankan rantai pasokan negara, yang tetap diizinkan untuk buka.
"Setelah kesiapan pihak Italia, pesawat militer milik Angkatan Udara Rusia akan mengirimkan ke Italia delapan tim medis mobile, terdiri dari ahli virologi dan dokter Rusia, sistem desinfeksi aerosol otomotif untuk transportasi dan wilayah, serta peralatan medis," kata kementerian itu, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (22/3/2020).
Kementerian itu dalam pernyataanya kemudian mengatakan, sesuai arahan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, bantuan itu akan mulai dikirimkan pada hari ini.
Pada hari Sabtu korban jiwa melonjak dari 793 menjadi 4.825 dalam kenaikan satu hari, terbesar sejak penularan muncul sebulan lalu. Badan Perlindungan Sipil Italia menuturkan, total kasus infeksi juga dilaporkan naik menjadi 53.578 dari sebelumnya 47.021.
Menurut Badan Perlindungan Sipil, ada 2.857 orang dalam perawatan intensif, naik dari sebelumnya 2.655. Lombardy, wilayah di Italia utara, menjadi wilayah paling terdampak dengan 3.095 kematian dan 25.515 kasus.
Pasca lonjakan terbaru kematian tersebut, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte memerintahkan bahwa semua bisnis harus ditutup hingga 3 April. Dia menuturkan, hanya usaha-usaha yang penting untuk mempertahankan rantai pasokan negara, yang tetap diizinkan untuk buka.
(esn)