AS Ingin Bagikan Rp15 Juta pada Setiap Warga, Ini Cara Kerjanya

Kamis, 19 Maret 2020 - 03:01 WIB
AS Ingin Bagikan Rp15 Juta pada Setiap Warga, Ini Cara Kerjanya
AS Ingin Bagikan Rp15 Juta pada Setiap Warga, Ini Cara Kerjanya
A A A
WASHINGTON - Saat virus corona mengancam mendorong ekonomi global menuju resesi, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan ide tak biasa yakni membagi-bagikan uang secara gratis.

Trump dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengusulkan mengirimkan cek senilai hingga USD1000 pada warga dewasa AS untuk secara cepat memompa ratusan miliar dolar dalam ekonomi AS saat semua maskapai memangkas penerbangan dan para pejabat menutup restoran, arena olahraga dan tempat publik lainnya.

Meski rincian kebijakan itu belum jelas, AS dapat meniru cara yang dilakukan pada Februari 2008, saat Resesi Besar terjadi.

Undang-undang Stimulus Ekonomi 2008 memberikan pembayaran rata-rata USD600 per orang, menyuntikkan lebih dari USD100 miliar dalam ekonomi hanya dalam beberapa bulan.

Uang itu langsung dikirim ke rekening bank oleh Badan Pendapatan Internal AS (IRS) pada para pembayar pajak yang mengisi dokumen pajak secara elektronik, atau saat pemeriksaan dokumen pada para pembayar pajak.

Individu yang tidak mampu membayar pajak federal masih harus mengisi di pernyataan IRS tahun itu untuk mendapat uang tersebut.

Para ekonom menyimpulkan ini menjadi salah satu langkah paling efektif untuk mengatasi dampak krisis ekonomi terburuk sejak 1930-an.

Program semacam itu membutuhkan persetujuan Kongres. Dukungan dari Partai Republik dan Demokrat sedang digalang.

"Kita perlu menggunakan sistem yang ada untuk memberikan uang tunai di tangan para pekerja dan keluarga mereka secepat mungkin," ungkap Senator Republik Tom Cotton di Senat.

Para pendukung langkah ini menyatakan kebijakan ini memiliki dampak paling cepat dibandingkan usulan lain, seperti pemangkasan pajak pendapatan, karena pemerintah dapat memberi uang pada warganya hanya dalam beberapa bulan dan uang itu berputar cepat kembali ke ekonomi.

"Saya pikir Anda perlu memberi uang pada orang. Mereka akan menghabiskan lebih banyak lagi," ujar Claudia Sahm, direktur kebijakan makroekonomi di Washington Center for Equitable Growth.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7304 seconds (0.1#10.140)