Perangi Virus Corona, Indonesia Cs Didesak Bertindak Agresif

Rabu, 18 Maret 2020 - 08:02 WIB
Perangi Virus Corona,...
Perangi Virus Corona, Indonesia Cs Didesak Bertindak Agresif
A A A
NEW DELHI - Negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, didesak bertindak agresif untuk memerangi virus corona jenis baru, COVID-19 , yang telah menyebar cepat. Desakan ini diserukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO memperingatkan bahwa beberapa negara sedang menuju ke arah penularan komunitas dari penyakit mematikan tersebut.

Infeksi telah melonjak di seluruh kawasan dalam beberapa pekan terakhir, memaksa beberapa negara untuk memperkenalkan langkah-langkah drastis mulai dari menutup perbatasan, melarang pengunjung asing, memberlakukan jam malam malam hingga menutup sekolah dan membatalkan acara olahraga.

Ada kekhawatiran bahwa sistem perawatan kesehatan masyarakat yang lebih lemah di banyak negara Asia Tenggara tidak akan mampu mengatasi wabah besar ini. (Baca: Lembaga Australia Kritik Jokowi Habis-habisan dalam Merespons Corona )

"Kita perlu segera meningkatkan semua upaya untuk mencegah virus menginfeksi lebih banyak orang," kata direktur regional WHO, Poonam Khetrapal Singh, seperti dikutip AFP, Rabu (18/3/2020).

"Semakin banyak kelompok penularan virus sedang dikonfirmasi. Meskipun ini merupakan indikasi pengawasan yang efektif dan waspada, ini juga menyoroti kebutuhan akan upaya yang lebih agresif dan seluruh masyarakat agar mencegah penyebaran COVID-19 lebih lanjut," ujarnya. "Kita jelas perlu bertindak lebih banyak, dan segera."

Menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins, Malaysia memiliki jumlah infeksi tertinggi di Asia Tenggara dengan 673 kasus. Banyak infeksi di negara itu telah dikaitkan dengan acara tabligh akbar yang diadakan bulan lalu dan dihadiri oleh hampir 20.000 orang.

Pada hari Senin, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan larangan warga Malaysia bepergian ke luar negeri.

Singh mengatakan langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan dan menjaga jarak sosial adalah langkah kritis dalam memerangi virus dan dapat secara substansial mengurangi laju penularan.

Sejak virus pertama kali muncul di Wuhan, China pada Desember 2019, lebih dari 7.900 orang telah meninggal di seluruh dunia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2996 seconds (0.1#10.140)