Pandemi Corona Terus Meluas, 4 Negara Afrika Laporkan Kasus Pertama
A
A
A
NOUAKCHOTT - Pandemi virus Corona terus meluas dengan cepat di seluruh benua Afrika. Negara-negara Afrika dari Rwanda hingga Mauritania telah melaporkan kasus pertama virus Corona.
Infeksi virus Corona tampaknya meluas secara geografis, dengan banyak kasus baru ditemukan pada orang yang baru tiba dari Eropa, pusat penyebaran terbanyak di luar China. Kasus yang dikonfirmasi di Afrika wilayah selatan naik hampir 60% dalam satu hari.
Dikutip dari Bloomberg, Minggu (15/3/2020), Mauritania melaporkan kasus pertama COVID-19 pada hari Jumat. Menurut Kementerian Kesehatan negara itu pasien adalah seorang ekspatriat yang melakukan perjalanan dari Eropa pada 9 Maret.
Sementara itu Namibia melaporkan kasus virus Corona pertamanya dengan pasien pasangan yang berkunjung dari Spanyol dinyatakan positif virus Corona. Di Afrika tengah, kementerian kesehatan Rwanda mengkonfirmasi infeksi pertama di negara itu yaitu seorang warga negara India berjenis kelamin laki-laki yang tiba dari Mumbai pada 8 Maret.
Negara Eswatini yang terkurung daratan, berbatasan dengan Afrika Selatan dan Mozambik, melaporkan kasus virus pertamanya seperti dilaporkan South African Broadcasting Corp (SABC) mengutip Menteri Kesehatan Lizzie Nkosi. Pasiennya adalah seorang wanita berusia 33 tahun yang baru kembali dari AS pada akhir Februari dan kemudian melakukan perjalanan ke Lesotho sebelum kembali ke Eswatini. SABC melaporkan, mengutip Nkosi, wanita itu saat ini berada dalam ruang isolasi.
Para pejabat khawatir bahwa penyebaran virus yang cepat dapat memicu lonjakan pasien bagi sistem pelayanan kesehatan yang tengah berjuang di kawasan itu. Afrika menyumbang 16% dari populasi global tetapi hanya 1% dari pengeluaran layanan kesehatan.
Hanya ada sedikit dana untuk ventilator dan peralatan pendukung kehidupan lainnya yang diperlukan untuk kasus COVID-19 yang parah, dan setiap perjuangan berkelanjutan melawan virus Corona akan menjauhkan sumber daya dari malaria dan HIV, yang menewaskan ratusan ribu setiap tahun.
Secara global wabah virus Corona telah menginfeksi 156.438 dengan 75.799 orang dinyatakan sembuh dan 5.831 orang dinyatakan meninggal.
Infeksi virus Corona tampaknya meluas secara geografis, dengan banyak kasus baru ditemukan pada orang yang baru tiba dari Eropa, pusat penyebaran terbanyak di luar China. Kasus yang dikonfirmasi di Afrika wilayah selatan naik hampir 60% dalam satu hari.
Dikutip dari Bloomberg, Minggu (15/3/2020), Mauritania melaporkan kasus pertama COVID-19 pada hari Jumat. Menurut Kementerian Kesehatan negara itu pasien adalah seorang ekspatriat yang melakukan perjalanan dari Eropa pada 9 Maret.
Sementara itu Namibia melaporkan kasus virus Corona pertamanya dengan pasien pasangan yang berkunjung dari Spanyol dinyatakan positif virus Corona. Di Afrika tengah, kementerian kesehatan Rwanda mengkonfirmasi infeksi pertama di negara itu yaitu seorang warga negara India berjenis kelamin laki-laki yang tiba dari Mumbai pada 8 Maret.
Negara Eswatini yang terkurung daratan, berbatasan dengan Afrika Selatan dan Mozambik, melaporkan kasus virus pertamanya seperti dilaporkan South African Broadcasting Corp (SABC) mengutip Menteri Kesehatan Lizzie Nkosi. Pasiennya adalah seorang wanita berusia 33 tahun yang baru kembali dari AS pada akhir Februari dan kemudian melakukan perjalanan ke Lesotho sebelum kembali ke Eswatini. SABC melaporkan, mengutip Nkosi, wanita itu saat ini berada dalam ruang isolasi.
Para pejabat khawatir bahwa penyebaran virus yang cepat dapat memicu lonjakan pasien bagi sistem pelayanan kesehatan yang tengah berjuang di kawasan itu. Afrika menyumbang 16% dari populasi global tetapi hanya 1% dari pengeluaran layanan kesehatan.
Hanya ada sedikit dana untuk ventilator dan peralatan pendukung kehidupan lainnya yang diperlukan untuk kasus COVID-19 yang parah, dan setiap perjuangan berkelanjutan melawan virus Corona akan menjauhkan sumber daya dari malaria dan HIV, yang menewaskan ratusan ribu setiap tahun.
Secara global wabah virus Corona telah menginfeksi 156.438 dengan 75.799 orang dinyatakan sembuh dan 5.831 orang dinyatakan meninggal.
(ian)