Malangnya Pasien Corona di Bolivia, Ditolak Rumah Sakit dan Warga
A
A
A
SANTIAGO - Satu dari dua orang yang dikonfirmasi terinfeksi virus Corona di Bolivia terpaksa dirawat di kantor pemerintah. Ini terjadi setelah ia ditolak oleh penduduk setempat dan empat rumah sakit.
Wanita berusia 65 tahun itu dipindahkan dengan ambulans dari kota kecil di Bolivia tengah, San Carlos, ke Ibu Kota provinsi Santa Cruz. Namun tidak lengkapnya fasilitas medis dan padatnya pasien membuat ia ditolak oleh sejumlah rumah sakit.
"Kami tidak akan mengizinkan wanita ini masuk karena rumah sakit ini tidak memiliki kondisi untuk menangani kasus virus corona," kata seorang perawat yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar lokal El Deber.
"Ada sejumlah besar pasien dan orang yang dapat terinfeksi," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/3/2020).
Seorang pejabat kesehatan setempat, Oscar Urenda, mengkonfirmasi hal tersebut pada konferensi pers di Santa Cruz pada Rabu malam.
“Kami memiliki area yang disiapkan di rumah sakit San Juan de Dios tetapi kami tidak dapat mengatasi kekejaman dan kurangnya rasa kemanusiaan dari orang-orang di sana,” jelasnya.
"Kami membuat rencana B, memindahkannya ke pusat kesehatan lain tetapi di mana-mana penduduk setempat tidak memberikan akses," imbuhnya.
Sebagai gantinya, kata Urenda, wanita itu telah ditempatkan di sebuah bangunan milik pemerintah daerah.
“Dia dirawat dan dilindungi di tempat dengan kondisi perawatan yang efisien, dan dokter serta perawat menunggu kami untuk menemukan pusat kesehatan yang cocok,” ujarnya.
Urenda mengatakan penyebaran virus Corona di Bolivia tidak bisa dihindari, setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus tersebut sebagai pandemi.
“Penyakit ini akan menyebar dan bukan karena kurangnya kewaspadaan; sudah menyebar ke mana-mana,” katanya.
Bolivia, salah satu negara termiskin di Amerika Latin, telah mengalami pergolakan politik yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir dengan presiden Evo Morales lengser secara kontroversial.
Pada hari Selasa Bolivia melaporkan dua kasus virus Corona pertama yang dikonfirmasi, yang muncul akhir tahun lalu di China dan menyebabkan penyakit pernapasan yang dapat berakibat fatal.
Sementara itu, penduduk Yacuiba di Bolivia selatan dilaporkan oleh surat kabar El Deber telah memblokir perbatasan darat dengan Argentina karena kekhawatiran akan virus Corona.
Warga setempat mengatakan kepada surat kabar itu bahwa mereka tidak akan membiarkan orang menyeberangi perbatasan kecuali pemerintah pusat menerapkan kontrol sanitasi yang lebih baik.
Bolivia sendiri memiliki perbatasan darat dengan lima negara lain.
Wanita berusia 65 tahun itu dipindahkan dengan ambulans dari kota kecil di Bolivia tengah, San Carlos, ke Ibu Kota provinsi Santa Cruz. Namun tidak lengkapnya fasilitas medis dan padatnya pasien membuat ia ditolak oleh sejumlah rumah sakit.
"Kami tidak akan mengizinkan wanita ini masuk karena rumah sakit ini tidak memiliki kondisi untuk menangani kasus virus corona," kata seorang perawat yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar lokal El Deber.
"Ada sejumlah besar pasien dan orang yang dapat terinfeksi," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/3/2020).
Seorang pejabat kesehatan setempat, Oscar Urenda, mengkonfirmasi hal tersebut pada konferensi pers di Santa Cruz pada Rabu malam.
“Kami memiliki area yang disiapkan di rumah sakit San Juan de Dios tetapi kami tidak dapat mengatasi kekejaman dan kurangnya rasa kemanusiaan dari orang-orang di sana,” jelasnya.
"Kami membuat rencana B, memindahkannya ke pusat kesehatan lain tetapi di mana-mana penduduk setempat tidak memberikan akses," imbuhnya.
Sebagai gantinya, kata Urenda, wanita itu telah ditempatkan di sebuah bangunan milik pemerintah daerah.
“Dia dirawat dan dilindungi di tempat dengan kondisi perawatan yang efisien, dan dokter serta perawat menunggu kami untuk menemukan pusat kesehatan yang cocok,” ujarnya.
Urenda mengatakan penyebaran virus Corona di Bolivia tidak bisa dihindari, setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus tersebut sebagai pandemi.
“Penyakit ini akan menyebar dan bukan karena kurangnya kewaspadaan; sudah menyebar ke mana-mana,” katanya.
Bolivia, salah satu negara termiskin di Amerika Latin, telah mengalami pergolakan politik yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir dengan presiden Evo Morales lengser secara kontroversial.
Pada hari Selasa Bolivia melaporkan dua kasus virus Corona pertama yang dikonfirmasi, yang muncul akhir tahun lalu di China dan menyebabkan penyakit pernapasan yang dapat berakibat fatal.
Sementara itu, penduduk Yacuiba di Bolivia selatan dilaporkan oleh surat kabar El Deber telah memblokir perbatasan darat dengan Argentina karena kekhawatiran akan virus Corona.
Warga setempat mengatakan kepada surat kabar itu bahwa mereka tidak akan membiarkan orang menyeberangi perbatasan kecuali pemerintah pusat menerapkan kontrol sanitasi yang lebih baik.
Bolivia sendiri memiliki perbatasan darat dengan lima negara lain.
(ian)