Helikopter Militer Myanmar Jatuh, Atase Militer Indonesia Selamat

Sabtu, 07 Maret 2020 - 14:37 WIB
Helikopter Militer Myanmar...
Helikopter Militer Myanmar Jatuh, Atase Militer Indonesia Selamat
A A A
YANGON - Satu dari empat helikopter militer Myanmar yang membawa sejumlah atase militer asing, termasuk dari Indonesia, pada hari Jumat jatuh di sebuah desa di Negara Bagian Shan tak lama setelah lepas landas. Empat orang terluka, namun atase militer Indonesia selamat dalam insiden tersebut.

Empat orang yang terluka adalah satu diplomat dan tiga anggota awak helikopter. Empat helikopter lepas landas di desa Kaungkha di kota Kutkai di Negara Bagian Shan ketika salah satunya mengalami kerusakan mekanis dan harus melakukan pendaratan darurat.

Selain para diplomat, kelompok jurnalis juga ikut dalam penerbangan empat helikopter tersebut.

"Kami mendengar bahwa seseorang terluka. Kami belum diizinkan turun dari helikopter sehingga kami tidak tahu detailnya," kata Ei Ei Toe Lwin, staf jurnalis The Myanmar Times yang berada di salah satu dari empat helikopter. "Insiden itu terjadi 10 detik setelah helikopter lepas landas."

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa atas militer dari Thailand mengalami cedera di tangannya," katanya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon dalam pesan tertulis yang diterima SINDOnews.com, Sabtu (7/3/2020), mengonfirmasi bahwa atase militer Indonesia selamat dalam kecelakaan helikopter.

"Benar telah terjadi kecelakaan helikopter miiliter Myanmar yang membawa para Atase Pertahanan dari Kedutaan Besar beberapa negara.

Atase Pertahanan KBRI Yangon berada dalam helikopter tersebut. Alhamdulillah beliau selamat," kata KBRI Yangon.

Helikopter bernasib buruk adalah salah satu dari empat helikopter militer yang membawa wartawan, diplomat, dan pejabat ke konferensi pers di Desa Kaungkha, tempat sejumlah besar persediaan obat-obatan dan alat-alat pembuat narkoba ditemukan pada awal pekan ini.

Pasukan pemerintah melakukan penggerebekan di beberapa desa di daerah itu dan menemukan tempat penyimpanan obat-obatan terlarang dan peralatan pembuatan narkoba yang diperkirakan senilai USD64 juta di setidaknya dua bangunan yang ditinggalkan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1531 seconds (0.1#10.140)