Mesir Percepat Pembangunan Dinding Perbatasan dengan Gaza
A
A
A
KAIRO - Pihak berwenang Mesir telah mempercepat upaya untuk membangun tembok di perbatasan dengan Jalur Gaza. Ini dilakukan dalam upaya untuk mengakhiri infiltrasi para ekstrimis ke dan dari Sinai.
Sumber-sumber Palestina di Gaza mengatakan tentara Mesir mengintensifkan pekerjaan konstruksinya, yang dimulai pada akhir Januari.
Konstruksi semakin intensif setelah delegasi intelijen Mesir mengunjungi Jalur Gaza minggu ini. Delegasi tersebut didampingi oleh tim teknik yang mengunjungi wilayah perbatasan.
"Dinding pemisah" setinggi 6 meter akan membentang di sepanjang perbatasan dan mencapai lima meter di bawah tanah seperti dikutip dari Asharq al-Awsat, Selasa (18/2/2020).
Media Israel mengatakan pembangunan itu akan selesai sebelum akhir 2020. Bagian barat dari penghalang itu akan digabung dengan sistem Israel yang didirikan di bawah dan di atas air di Laut Mediterania, guna mencegah penyelam menyusup ke pemukiman di dekat Gaza.
Media Palestina menerbitkan foto-foto yang menunjukkan konstruksi tembok di sepanjang Jalur Gaza.
Menurut sumber-sumber lokal Palestina, konstruksi telah dipercepat secara signifikan dalam periode terakhir dan otoritas Mesir bekerja untuk menyelesaikan tembok dalam waktu sesingkat mungkin.
Gerakan Hamas di Gaza bekerja sama erat dengan Kairo untuk mengakhiri operasi infiltrasi. Dalam beberapa bulan terakhir, gerakan ini telah mendorong lebih banyak pasukannya ke perbatasan untuk lebih mengamankan daerah itu.
Dalam dua tahun, Hamas membuldozer beberapa daerah, memasang kawat berduri dan kamera serta mulai berpatroli di perbatasan. Ratusan personel keamanannya memantau perbatasan dengan Mesir, ketika gerakan itu berusaha untuk menindak elemen-elemen ISIS di Sinai.
Hamas berfokus pada pengejaran dan penangkapan anggota organisasi ekstremis, dan biasanya merujuk mereka ke pengadilan militer sebelum memenjarakannya.
Pasukan kontrol lapangan, yang termasuk anggota Brigade al-Qassam dan Kementerian Dalam Negeri, turut memantau perbatasan dengan Mesir. Kementerian Dalam Negeri memainkan peran langsung dalam mengamankan perbatasan, tetapi Brigade al-Qassam sesekali melakukan intervensi untuk mengamankan wilayah Rafah untuk mencegah "jihadis salafi" melintasi perbatasan di mana mereka beroperasi dengan ISIS di Sinai.
Sumber-sumber Palestina di Gaza mengatakan tentara Mesir mengintensifkan pekerjaan konstruksinya, yang dimulai pada akhir Januari.
Konstruksi semakin intensif setelah delegasi intelijen Mesir mengunjungi Jalur Gaza minggu ini. Delegasi tersebut didampingi oleh tim teknik yang mengunjungi wilayah perbatasan.
"Dinding pemisah" setinggi 6 meter akan membentang di sepanjang perbatasan dan mencapai lima meter di bawah tanah seperti dikutip dari Asharq al-Awsat, Selasa (18/2/2020).
Media Israel mengatakan pembangunan itu akan selesai sebelum akhir 2020. Bagian barat dari penghalang itu akan digabung dengan sistem Israel yang didirikan di bawah dan di atas air di Laut Mediterania, guna mencegah penyelam menyusup ke pemukiman di dekat Gaza.
Media Palestina menerbitkan foto-foto yang menunjukkan konstruksi tembok di sepanjang Jalur Gaza.
Menurut sumber-sumber lokal Palestina, konstruksi telah dipercepat secara signifikan dalam periode terakhir dan otoritas Mesir bekerja untuk menyelesaikan tembok dalam waktu sesingkat mungkin.
Gerakan Hamas di Gaza bekerja sama erat dengan Kairo untuk mengakhiri operasi infiltrasi. Dalam beberapa bulan terakhir, gerakan ini telah mendorong lebih banyak pasukannya ke perbatasan untuk lebih mengamankan daerah itu.
Dalam dua tahun, Hamas membuldozer beberapa daerah, memasang kawat berduri dan kamera serta mulai berpatroli di perbatasan. Ratusan personel keamanannya memantau perbatasan dengan Mesir, ketika gerakan itu berusaha untuk menindak elemen-elemen ISIS di Sinai.
Hamas berfokus pada pengejaran dan penangkapan anggota organisasi ekstremis, dan biasanya merujuk mereka ke pengadilan militer sebelum memenjarakannya.
Pasukan kontrol lapangan, yang termasuk anggota Brigade al-Qassam dan Kementerian Dalam Negeri, turut memantau perbatasan dengan Mesir. Kementerian Dalam Negeri memainkan peran langsung dalam mengamankan perbatasan, tetapi Brigade al-Qassam sesekali melakukan intervensi untuk mengamankan wilayah Rafah untuk mencegah "jihadis salafi" melintasi perbatasan di mana mereka beroperasi dengan ISIS di Sinai.
(ian)