Rouhani Klaim AS Takut Perang dengan Iran, Ini Alasannya

Selasa, 18 Februari 2020 - 11:50 WIB
Rouhani Klaim AS Takut Perang dengan Iran, Ini Alasannya
Rouhani Klaim AS Takut Perang dengan Iran, Ini Alasannya
A A A
TEHERAN - Presiden Hassan Rouhani mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Presiden Donald Trump takut terlibat perang dengan Iran. Alasannya, perang akan merusak peluang Trump menjadi presiden lagi dalam pemilu Amerika November mendatang.

Menurutnya, bahaya perang tidak hanya akan dirasakan oleh AS tetapi juga oleh kepentingan Amerika dan sekutunya di wilayah timur tengah.

"Saya pikir orang Amerika tidak mengejar perang karena mereka tahu apa ruginya bagi mereka," kata Rouhani pada hari Minggu yang dilansir Washington Examiner, Selasa (18/2/2020).

Pemimpin negara para Mullah itu juga mengatakan bahwa upaya Amerika untuk memberi sanksi kepada Iran di bawah kampanye "tekanan maksimum" telah gagal. Dia mendesak AS untuk bergabung kembali dengan perjanjian nuklir 2015 setelah Amerika menarik diri dari perjanjian multinasional itu tahun 2018.

"Tentu saja, sanksi secara alami menimbulkan beberapa masalah, tetapi itu tidak akan membuahkan hasil bagi musuh. Tekanan maksimum telah gagal. Kami berada dalam situasi yang lebih baik di wilayah ini sekarang," kata Rouhani.

Pernyataan itu muncul seminggu setelah Mohsen Rezaee, penasihat utama Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan bahwa Iran sedang mencari alasan untuk menyerang Israel.

"Kami pasti akan meruntuhkan Tel Aviv dengan tanah. Kami telah mencari dalih seperti itu," kata Rezaee. "Jika mereka melakukan sesuatu, kita bisa menggunakannya sebagai alasan untuk menyerang Israel."

Ketegangan antara AS dan Iran memuncak pada Januari ketika AS membunuh komandan Pasukan Quds, Jenderal Qassem Soleimani dengan serangan pesawat nirawak di Bagghdad. Soleimani dianggap Washington bertanggung jawab atas kematian ratusan orang Amerika.

Soleimani tewas bersama dengan komandan milisi Irak pro-Iran; Abu Mahdi al Muhandis. Iran membalas serangan itu dengan menembakkan rudal balistik ke pangkalan militer Irak yang menampung pasukan Amerika. Ratusan tentara Amerika mengalami cedera otak traumatis akibat serangan misil-misil Iran.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7344 seconds (0.1#10.140)