Wasiat Soleimani: Khamenei Sosok Tertindas dan Sendirian
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ali Khamenei adalah sosok yang tertindas dan sendirian. Begitu bunyi wasiat dari jenderal Iran yang tewas dalam serangan drone Amerika Serikat (AS), Qassem Soleimani, yang diterbitkan pada hari Kamis.
“Saya menemukan Ayatollah Khamenei sangat tertindas dan sendirian. Dia membutuhkan kerja sama dan bantuan Anda dan bersama-sama Anda harus memimpin masyarakat,” kata Soleimani dalam sebagian dari wasiat, berbicara tentang ulama dan otoritas agama di Iran seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (15/2/2020).
Dalam wasiatnya, kepala Pasukan Quds elit Iran - cabang luar negeri Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) - meminta otoritas agama di Iran untuk mendukung Khamenei dan Iran tanpa syarat.
Ia juga meminta faksi politik di Iran - yaitu Konservatif dan Reformis - untuk mengikuti Khamenei, mendengarkan sarannya, dan bertindak berdasarkan rekomendasinya.
Soleimani menggambarkan Republik Islam sebagai pusat Islam dan Syiah, menambahkan bahwa saat ini sedang mengalami periode yang paling mulia.
"Anda harus tahu bahwa Republik Islam adalah tempat perlindungan. Jika musuh menghancurkan tempat suci ini, tidak ada tempat perlindungan - baik tempat suci milik Ibrahim atau Muhammad - tidak akan tersisa," katanya, menyamakan rezim Iran dengan situs keagamaan suci.
Mantan kepala Pasukan Quds merujuk ke Gua Leluhur di Hebron dan Kubah Hijau di kota suci Islam Madinah.
Soleimani terbunuh dalam serangan udara AS di bandara internasional Baghdad pada 3 Januari lalu. Iran kemudian membalas dengan meluncurkan beberapa rudal balistik ke pangkalan Irak yang menampung pasukan AS beberapa hari kemudian.
“Saya menemukan Ayatollah Khamenei sangat tertindas dan sendirian. Dia membutuhkan kerja sama dan bantuan Anda dan bersama-sama Anda harus memimpin masyarakat,” kata Soleimani dalam sebagian dari wasiat, berbicara tentang ulama dan otoritas agama di Iran seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (15/2/2020).
Dalam wasiatnya, kepala Pasukan Quds elit Iran - cabang luar negeri Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) - meminta otoritas agama di Iran untuk mendukung Khamenei dan Iran tanpa syarat.
Ia juga meminta faksi politik di Iran - yaitu Konservatif dan Reformis - untuk mengikuti Khamenei, mendengarkan sarannya, dan bertindak berdasarkan rekomendasinya.
Soleimani menggambarkan Republik Islam sebagai pusat Islam dan Syiah, menambahkan bahwa saat ini sedang mengalami periode yang paling mulia.
"Anda harus tahu bahwa Republik Islam adalah tempat perlindungan. Jika musuh menghancurkan tempat suci ini, tidak ada tempat perlindungan - baik tempat suci milik Ibrahim atau Muhammad - tidak akan tersisa," katanya, menyamakan rezim Iran dengan situs keagamaan suci.
Mantan kepala Pasukan Quds merujuk ke Gua Leluhur di Hebron dan Kubah Hijau di kota suci Islam Madinah.
Soleimani terbunuh dalam serangan udara AS di bandara internasional Baghdad pada 3 Januari lalu. Iran kemudian membalas dengan meluncurkan beberapa rudal balistik ke pangkalan Irak yang menampung pasukan AS beberapa hari kemudian.
(ian)