Terlilit Skandal Seks, Griveaux Mundur dari Calon Walikota Paris
A
A
A
PARIS - Benjamin Griveaux yang didukung Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai calon walikota Paris, mundur dari pencalonannya pada Jumat (14/2).
Griveaux beralasan dia mengalami berbagai "serangan tercela" dalam kehidupan pribadinya terkait materi seksual yang bocor di internet.
Dia merupakan aliansi dekat Macron dan mantan juru bicara pemerintah Prancis. Dia penting bagi upaya Macron mengontrol Balai Kota Paris untuk membangun basis kekuatan lokal bagi partainya.
"Saya telah memutuskan mundur dari pencalonan saya untuk pemilu walikota," papar Griveaux saat pidato di televisi.
"Selama lebih dari setahun keluarga saya dan saya menjadi target pencemaran nama baik, pernyataan salah, serangan anonim, pengungkapan privasi dan pencurian isi percakapan serta ancaman kematian," ujar dia.
Dia menjelaskan, "Level baru telah tercapai pada Kamis (13/2) dengan berbagai website dan jejaring sosial yang melakukan serangan tercela tentang kehidupan pribadi saya."
Griveaux, 42, merupakan salah satu dari "anak-anak Macron" yakni klik yang membantu membawa mantan bankir investasi itu ke Istana Elysee.
Partai berkuasa LREM yang dipimpin Macron telah menunjuk Griveaux sebagai wakil partai dalam kampanye walikota Paris.
Belum jelas apakah kini partai Macron akan mendukung Cedric Villani, anggota parlemen pembangkang yang dikeluarkan dari LREM bulan lalu. LREM juga bisa mendukung kandidat lain.
Griveaux beralasan dia mengalami berbagai "serangan tercela" dalam kehidupan pribadinya terkait materi seksual yang bocor di internet.
Dia merupakan aliansi dekat Macron dan mantan juru bicara pemerintah Prancis. Dia penting bagi upaya Macron mengontrol Balai Kota Paris untuk membangun basis kekuatan lokal bagi partainya.
"Saya telah memutuskan mundur dari pencalonan saya untuk pemilu walikota," papar Griveaux saat pidato di televisi.
"Selama lebih dari setahun keluarga saya dan saya menjadi target pencemaran nama baik, pernyataan salah, serangan anonim, pengungkapan privasi dan pencurian isi percakapan serta ancaman kematian," ujar dia.
Dia menjelaskan, "Level baru telah tercapai pada Kamis (13/2) dengan berbagai website dan jejaring sosial yang melakukan serangan tercela tentang kehidupan pribadi saya."
Griveaux, 42, merupakan salah satu dari "anak-anak Macron" yakni klik yang membantu membawa mantan bankir investasi itu ke Istana Elysee.
Partai berkuasa LREM yang dipimpin Macron telah menunjuk Griveaux sebagai wakil partai dalam kampanye walikota Paris.
Belum jelas apakah kini partai Macron akan mendukung Cedric Villani, anggota parlemen pembangkang yang dikeluarkan dari LREM bulan lalu. LREM juga bisa mendukung kandidat lain.
(sfn)