Perangi Wabah Virus Corona Covid-19, China Lacak Pelancong dari Hubei
A
A
A
BEIJING - Guna memerangi penyebaran virus Corona Covid-19, pejabat China menggunakan kombinasi teknologi dan kepolisian untuk melacak pergerakan warga yang mungkin telah mengunjungi Provinsi Hubei. Provinsi Hubei dengan ibukotanya Wuhan adalah espisentrum dari wabah penyakit mematikan ini.
Pemilik ponsel di China mendapatkan layanan mereka dari salah satu dari tiga perusahaan telekomunikasi milik pemerintah, yang minggu ini memperkenalkan fitur bagi pelanggan untuk mengirim pesan teks ke hotline yang menghasilkan daftar provinsi yang baru-baru ini dikunjungi.
Langkah ini telah menciptakan cara baru bagi pihak berwenang China untuk mengetahui ke mana saja warganya melakukan perjalanan seperti dilansir dari New York Times, Jumat (14/2/2020).
Di stasiun kereta api berkecepatan tinggi di timur kota Yiwu pada hari Selasa, para petugas yang mengenakan jas hazmat meminta agar penumpang mengirim pesan teks dan kemudian menunjukkan informasi lokasi mereka kepada pihak berwenang sebelum diizinkan meninggalkan stasiun. Mereka yang telah melewati Provinsi Hubei tidak mungkin diizinkan masuk.
Kota-kota lain pun telah mengambil tindakan serupa.
Perusahaan-perusahaan di China umumnya menghindari berbagi data lokasi dengan pihak berwenang setempat, karena khawatir hal itu bisa bocor atau dijual. Dan ada beberapa sinyal bahwa perusahaan tidak nyaman dengan aturan baru ini.
China Mobile memperingatkan bahwa data tersebut harus digunakan dengan hati-hati, karena data ini menunjukkan di mana telepon itu berada, bukan pemiliknya. Data itu juga tidak membedakan antara orang-orang yang secara singkat melewati provinsi itu dan mereka yang menghabiskan banyak waktu di sana.
Wabah virus Corona Covid-19 sejauh ini secara global telah menewaskan 1.371. Sedangkan jumlah kasus atau orang yang terinfeksi mencapai 60.420.
Dari data global itu, sebanyak 1.368 kematian terjadi di China. Artinya, hanya tiga korban meninggal di luar wilayah China sejauh ini. Di negara tersebut, jumlah kasus atau orang yang terinfeksi mencapai 59.832.
Pemilik ponsel di China mendapatkan layanan mereka dari salah satu dari tiga perusahaan telekomunikasi milik pemerintah, yang minggu ini memperkenalkan fitur bagi pelanggan untuk mengirim pesan teks ke hotline yang menghasilkan daftar provinsi yang baru-baru ini dikunjungi.
Langkah ini telah menciptakan cara baru bagi pihak berwenang China untuk mengetahui ke mana saja warganya melakukan perjalanan seperti dilansir dari New York Times, Jumat (14/2/2020).
Di stasiun kereta api berkecepatan tinggi di timur kota Yiwu pada hari Selasa, para petugas yang mengenakan jas hazmat meminta agar penumpang mengirim pesan teks dan kemudian menunjukkan informasi lokasi mereka kepada pihak berwenang sebelum diizinkan meninggalkan stasiun. Mereka yang telah melewati Provinsi Hubei tidak mungkin diizinkan masuk.
Kota-kota lain pun telah mengambil tindakan serupa.
Perusahaan-perusahaan di China umumnya menghindari berbagi data lokasi dengan pihak berwenang setempat, karena khawatir hal itu bisa bocor atau dijual. Dan ada beberapa sinyal bahwa perusahaan tidak nyaman dengan aturan baru ini.
China Mobile memperingatkan bahwa data tersebut harus digunakan dengan hati-hati, karena data ini menunjukkan di mana telepon itu berada, bukan pemiliknya. Data itu juga tidak membedakan antara orang-orang yang secara singkat melewati provinsi itu dan mereka yang menghabiskan banyak waktu di sana.
Wabah virus Corona Covid-19 sejauh ini secara global telah menewaskan 1.371. Sedangkan jumlah kasus atau orang yang terinfeksi mencapai 60.420.
Dari data global itu, sebanyak 1.368 kematian terjadi di China. Artinya, hanya tiga korban meninggal di luar wilayah China sejauh ini. Di negara tersebut, jumlah kasus atau orang yang terinfeksi mencapai 59.832.
(ian)