Tak Lagi Dilarang, Arab Saudi Bersiap Rayakan Hari Valentine
A
A
A
RIYADH - Publik Arab Saudi bersiap merayakan Valetine Day (Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang) yang jatuh, Jumat (14/2/2020) besok. Pemerintah kerajaan sudah tidak lagi melarang masyarakat merayakan hari tersebut sejak tiga tahun lalu.
Menjelang Hari Valentina, balon berbentuk hati beterbangan di udara dan bunga dijual di mana-mana di wilayah kerajaan tersebut.
Pemandangan ini berbeda dengan tiga tahun lalu, di mana Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan (CPVPV) atau dikenal sebagai polisi agama Arab Saudi melarang keras warga merayakan hari tersebut.
Tiga tahun lalu, toko bunga dan pembuat manisan menyembunyikan mawar merah dan cokelat berbentuk hati karena takut dengan para petugas CPVPV. Saat itu, para pemilik restoran melarang perayaan ulang tahun yang jatuh pada 14 Februari karena takut ditangkap atau ditutup.
Mengutip Arab News, Kamis (13/2/2020), sebuah terobosan muncul pada 2018 ketika mantan Presiden CPVPV Makkah, Sheikh Ahmed Qasim Al-Ghamdi, menyatakan bahwa Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran atau doktrin Islam. Menurutnya, merayakan cinta itu universal, dan tidak terbatas pada non-Muslim.
Sekarang orang-orang Arab Saudi bebas membeli hadiah-hadiah mewah, bunga, balon, dan bahkan boneka untuk orang spesial.
Untuk membantu masyarakat memanfaatkan Hari Valentine secara maksimal, Arab News telah menyusun panduan penting. "Kami memiliki saran untuk liburan romantis, baik dengan anggaran terbatas, atau siap untuk bermain di kapal pesiar sewaan di Laut Merah atau hotel warisan budaya di oasis kelapa sawit di Provinsi Timur," tulis media Arab Saudi tersebut.
Surat kabar Siasat juga menerbitkan laporan serupa. Menurut laporan tersebut, menjelang Hari Valentine; 14 Februari, tokoh agama Arab Saudi mendukung perayaan hari itu. Dukungan tokoh agama juga tak lepas dari gebrakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman yang meluncurkan banyak reformasi di negara Arab Saudi.
Menjelang Hari Valentina, balon berbentuk hati beterbangan di udara dan bunga dijual di mana-mana di wilayah kerajaan tersebut.
Pemandangan ini berbeda dengan tiga tahun lalu, di mana Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan (CPVPV) atau dikenal sebagai polisi agama Arab Saudi melarang keras warga merayakan hari tersebut.
Tiga tahun lalu, toko bunga dan pembuat manisan menyembunyikan mawar merah dan cokelat berbentuk hati karena takut dengan para petugas CPVPV. Saat itu, para pemilik restoran melarang perayaan ulang tahun yang jatuh pada 14 Februari karena takut ditangkap atau ditutup.
Mengutip Arab News, Kamis (13/2/2020), sebuah terobosan muncul pada 2018 ketika mantan Presiden CPVPV Makkah, Sheikh Ahmed Qasim Al-Ghamdi, menyatakan bahwa Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran atau doktrin Islam. Menurutnya, merayakan cinta itu universal, dan tidak terbatas pada non-Muslim.
Sekarang orang-orang Arab Saudi bebas membeli hadiah-hadiah mewah, bunga, balon, dan bahkan boneka untuk orang spesial.
Untuk membantu masyarakat memanfaatkan Hari Valentine secara maksimal, Arab News telah menyusun panduan penting. "Kami memiliki saran untuk liburan romantis, baik dengan anggaran terbatas, atau siap untuk bermain di kapal pesiar sewaan di Laut Merah atau hotel warisan budaya di oasis kelapa sawit di Provinsi Timur," tulis media Arab Saudi tersebut.
Surat kabar Siasat juga menerbitkan laporan serupa. Menurut laporan tersebut, menjelang Hari Valentine; 14 Februari, tokoh agama Arab Saudi mendukung perayaan hari itu. Dukungan tokoh agama juga tak lepas dari gebrakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman yang meluncurkan banyak reformasi di negara Arab Saudi.
(mas)