UE Peringatkan Israel Tidak Caplok Wilayah Palestina
A
A
A
BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell mendesak Israel untuk tidak menganeksasi Lembah Yordan dan wilayah lain di Tepi Barat, Palestina. Dia memperingatkan kemungkinan peningkatan kekerasan jika Israel memutuskan untuk menganeksasi Tepi Barat.
"Ini bisa terjadi (aneksasi). Saya sangat yakin ini tidak akan berlangsung dengan damai," ucap Borel dalam berbicara di Parlemen Eropa, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (12/2/2020).
Selin UE, Amerika Serikat (AS) juga memperingatkan Tel Aviv agar tidak membuat langkah sepihak dalam hal memperluas kedaulatan atas bagian-bagian Tepi Barat, wilayah Palestina yang dikontrol Israel. Washington mengatakan, setiap pemetaan wilayah ini harus dilakukan bersama dengan Washington.
Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman mengatakan, jika Israel gagal mendengarkan peringatan itu, hal tersebut mungkin membahayakan implementasi rencana perdamaian Timur Tengah atau yang disebut juga Kesepakatan Abad Ini bentukan AS.
Seperti diketahui, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, Tel Aviv telah mulai menggambar peta aneksasi wilayah Palestina. Netanyahu mengatakan, aneksasi segera dilakukan setelah dia memenangkan pemilihan umum, Maret mendatang.
“Kami sudah berada di puncak proses pemetaan area, yang menurut rencana (Donald) Trump, akan menjadi bagian dari negara Israel. Tidak akan terlalu lama," kata Netanyahu saat berkampanye di pemukiman Maale Adumim.
"Ini bisa terjadi (aneksasi). Saya sangat yakin ini tidak akan berlangsung dengan damai," ucap Borel dalam berbicara di Parlemen Eropa, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (12/2/2020).
Selin UE, Amerika Serikat (AS) juga memperingatkan Tel Aviv agar tidak membuat langkah sepihak dalam hal memperluas kedaulatan atas bagian-bagian Tepi Barat, wilayah Palestina yang dikontrol Israel. Washington mengatakan, setiap pemetaan wilayah ini harus dilakukan bersama dengan Washington.
Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman mengatakan, jika Israel gagal mendengarkan peringatan itu, hal tersebut mungkin membahayakan implementasi rencana perdamaian Timur Tengah atau yang disebut juga Kesepakatan Abad Ini bentukan AS.
Seperti diketahui, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, Tel Aviv telah mulai menggambar peta aneksasi wilayah Palestina. Netanyahu mengatakan, aneksasi segera dilakukan setelah dia memenangkan pemilihan umum, Maret mendatang.
“Kami sudah berada di puncak proses pemetaan area, yang menurut rencana (Donald) Trump, akan menjadi bagian dari negara Israel. Tidak akan terlalu lama," kata Netanyahu saat berkampanye di pemukiman Maale Adumim.
(esn)