Terus Bertambah, Korban Meninggal Virus Corona Tembus 1.110 Jiwa
A
A
A
BEIJING - Jumlah korban jiwa dari epidemi virus Corona di China terus bertambah. Terakhir, jumlah korban meninggal melonjak menjadi 1.110 setelah provinsi Hubei yang dilanda bencana melaporkan 94 korban meninggal.
Dalam laporan hariannya, komisi kesehatan Hubei juga mengkonfirmasi 1.638 kasus baru di provinsi China tengah itu, tempat wabah ini muncul pertama kali pada bulan Desember lalu.
Sekarang ada lebih dari 44.200 kasus yang dikonfirmasi di seluruh China, berdasarkan angka yang dikeluarkan sebelumnya dari pemerintah seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (12/2/2020).
Virus baru itu diyakini telah muncul tahun lalu di pasar yang menjual binatang liar di ibu kota Hubei, Wuhan.
Penasihat medis senior China mengatakan pada hari Selasa bahwa wabah virus Corona di negara itu mungkin sudah berakhir pada bulan April, dan jumlah kasus baru terbaru dapat semakin menambah optimisme itu. (Baca: Pakar Perkirakan Wabah Virus Corona Berakhir pada April di China )
Hubei, provinsi yang menjadi pusat wabah yang telah diblokade, melaporkan 94 orang meninggal. Jumlah 1.068 kasus hingga Selasa turun dari puncaknya yang tercatat lebih dari 3.000 kasus baru pada 4 Februari, dan jumlah terendah infeksi baru sejak 1.347 dilaporkan pada 31 Januari.
Virus itu secara resmi diberi nama "COVID-19" pada sebuah konferensi di Jenewa yang diadakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di mana kepala badan itu mengatakan semua negara memiliki peluang untuk menghentikan penyebaran globalnya.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, meskipun 99 persen kasus virus Corona baru berada di China, di mana situasinya tetap darurat, virus itu juga memiliki ancaman yang sangat besar bagi seluruh dunia. (Baca: WHO: Virus Corona Ancaman Serius Bagi Seluruh Dunia )
Dia mendesak semua negara untuk berbagi data untuk meneliti lebih lanjut penyakit ini.
Sebelumnya, otoritas China memecat dua pejabat kesehatan senior di Hubei pada hari Selasa, di mana puluhan juta orang telah diisolasi sejak akhir bulan lalu, dan memperketat pembatasan di ibu kotanya, Wuhan. (Baca: Virus Corona Bunuh 1.016 Orang, China Pecat 2 Pejabat Senior Hubei )
Dalam laporan hariannya, komisi kesehatan Hubei juga mengkonfirmasi 1.638 kasus baru di provinsi China tengah itu, tempat wabah ini muncul pertama kali pada bulan Desember lalu.
Sekarang ada lebih dari 44.200 kasus yang dikonfirmasi di seluruh China, berdasarkan angka yang dikeluarkan sebelumnya dari pemerintah seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (12/2/2020).
Virus baru itu diyakini telah muncul tahun lalu di pasar yang menjual binatang liar di ibu kota Hubei, Wuhan.
Penasihat medis senior China mengatakan pada hari Selasa bahwa wabah virus Corona di negara itu mungkin sudah berakhir pada bulan April, dan jumlah kasus baru terbaru dapat semakin menambah optimisme itu. (Baca: Pakar Perkirakan Wabah Virus Corona Berakhir pada April di China )
Hubei, provinsi yang menjadi pusat wabah yang telah diblokade, melaporkan 94 orang meninggal. Jumlah 1.068 kasus hingga Selasa turun dari puncaknya yang tercatat lebih dari 3.000 kasus baru pada 4 Februari, dan jumlah terendah infeksi baru sejak 1.347 dilaporkan pada 31 Januari.
Virus itu secara resmi diberi nama "COVID-19" pada sebuah konferensi di Jenewa yang diadakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di mana kepala badan itu mengatakan semua negara memiliki peluang untuk menghentikan penyebaran globalnya.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, meskipun 99 persen kasus virus Corona baru berada di China, di mana situasinya tetap darurat, virus itu juga memiliki ancaman yang sangat besar bagi seluruh dunia. (Baca: WHO: Virus Corona Ancaman Serius Bagi Seluruh Dunia )
Dia mendesak semua negara untuk berbagi data untuk meneliti lebih lanjut penyakit ini.
Sebelumnya, otoritas China memecat dua pejabat kesehatan senior di Hubei pada hari Selasa, di mana puluhan juta orang telah diisolasi sejak akhir bulan lalu, dan memperketat pembatasan di ibu kotanya, Wuhan. (Baca: Virus Corona Bunuh 1.016 Orang, China Pecat 2 Pejabat Senior Hubei )
(ian)