Virus Corona Bunuh 1.016 Orang, China Pecat 2 Pejabat Senior Hubei
A
A
A
BEIJING - China memecat dua pejabat senior Provinsi Hubei setelah wabah virus Corona baru, 2019-nCoV , hingga Selasa (11/2/2020) telah membunuh 1.016 orang di negara itu. Secara global, wabah penyakit tersebut telah menyebabkan 1.018 orang meninggal dan 43.101 kasus.
Mengutip media pemerintah China , People's Daily, kedua pejabat senior yang dipecat adalah Sekretaris Komisi Kesehatan Provinsi Hubei Zhang Jin, dan Direktur Komisi Kesehatan Provinsi Hubei Liu Yingzi.
Selain kedua pejabat senior tersebut, beberapa pejabat lain juga kehilangan pekerjaan termasuk wakil direktur Palang Merah setempat. Mereka dianggap melalaikan tugas terkait penanganan wabah 2019-nCoV.
Pada hari Senin, sekitar 103 orang lagi meninggal di provinsi Hubei. Data terbaru itu menambah jumlah kematian secara nasional menjadi 1.016 orang. (Baca: Wabah Corona Sudah Membunuh 1.011 Orang di China )
Tetapi jumlah infeksi baru secara nasional turun hampir 20 persen dari hari sebelumnya, yakni dari 3.062 menjadi 2.097.
Menurut media pemerintah, ada ratusan pemecatan, investigasi dan sanksi peringatan di seluruh Hubei dan provinsi lain selama wabah virus Corona baru melanda.
Selain dipecat dari jabatan mereka, para pejabat juga dihukum oleh Partai Komunis yang berkuasa di China.
Sebagai contoh, wakil kepala Palang Merah, Zhang Qin, diberi peringatan intra-Partai. Dia juga dikenai sanksi administrasi yang serius.
Awal bulan ini, wakil kepala biro statistik Wuhan telah dipecat. "Juga dengan peringatan intra-partai yang serius serta sanksi administrasi serius karena melanggar peraturan terkait pendistribusian masker wajah," tulis media pemerintah China, seperti dikutip BBC.
Kepala Komisi Kesehatan Huanggang, kota terparah kedua di Hubei setelah Wuhan, juga telah dipecat. (Baca juga: Ilmuwan Havard Khawatir Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi )
Dalam beberapa hari terakhir, otoritas China semakin dikritik publik karena penanganan krisis tersebut. Kematian seorang dokter whistleblower virus Corona, Li Wenliang, telah memicu kemarahan publik. Dokter itulah yang memberikan peringatan soal wabah virus Corona baru, namun justru ditindak oleh polisi Wuhan.
Mengutip media pemerintah China , People's Daily, kedua pejabat senior yang dipecat adalah Sekretaris Komisi Kesehatan Provinsi Hubei Zhang Jin, dan Direktur Komisi Kesehatan Provinsi Hubei Liu Yingzi.
Selain kedua pejabat senior tersebut, beberapa pejabat lain juga kehilangan pekerjaan termasuk wakil direktur Palang Merah setempat. Mereka dianggap melalaikan tugas terkait penanganan wabah 2019-nCoV.
Pada hari Senin, sekitar 103 orang lagi meninggal di provinsi Hubei. Data terbaru itu menambah jumlah kematian secara nasional menjadi 1.016 orang. (Baca: Wabah Corona Sudah Membunuh 1.011 Orang di China )
Tetapi jumlah infeksi baru secara nasional turun hampir 20 persen dari hari sebelumnya, yakni dari 3.062 menjadi 2.097.
Menurut media pemerintah, ada ratusan pemecatan, investigasi dan sanksi peringatan di seluruh Hubei dan provinsi lain selama wabah virus Corona baru melanda.
Selain dipecat dari jabatan mereka, para pejabat juga dihukum oleh Partai Komunis yang berkuasa di China.
Sebagai contoh, wakil kepala Palang Merah, Zhang Qin, diberi peringatan intra-Partai. Dia juga dikenai sanksi administrasi yang serius.
Awal bulan ini, wakil kepala biro statistik Wuhan telah dipecat. "Juga dengan peringatan intra-partai yang serius serta sanksi administrasi serius karena melanggar peraturan terkait pendistribusian masker wajah," tulis media pemerintah China, seperti dikutip BBC.
Kepala Komisi Kesehatan Huanggang, kota terparah kedua di Hubei setelah Wuhan, juga telah dipecat. (Baca juga: Ilmuwan Havard Khawatir Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi )
Dalam beberapa hari terakhir, otoritas China semakin dikritik publik karena penanganan krisis tersebut. Kematian seorang dokter whistleblower virus Corona, Li Wenliang, telah memicu kemarahan publik. Dokter itulah yang memberikan peringatan soal wabah virus Corona baru, namun justru ditindak oleh polisi Wuhan.
(mas)