PBB Turun Tangan Hadang Penyebaran Virus Corona

Minggu, 09 Februari 2020 - 22:00 WIB
PBB Turun Tangan Hadang Penyebaran Virus Corona
PBB Turun Tangan Hadang Penyebaran Virus Corona
A A A
NEW YORK - PBB sedang berusaha untuk memobilisasi semua sumber daya yang diperlukan untuk menanggapi berjangkitnya virus Corona baru, 2019-nCoV. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

"Jadi, seperti yang terbukti, ini adalah situasi epidemi yang telah berkembang dengan cara yang sangat bermakna. Saya percaya China telah memobilisasi sumber daya yang sangat besar dan kapasitas yang sangat besar untuk merespons. Dan kami, tentu saja telah mengakui sepenuhnya upaya itu," Kata Guterres.

"Tetapi, dimensi krisis sedemikian rupa, sehingga semua upaya kadang-kadang tidak cukup. Dan, China sendiri adalah yang pertama mengakui bahwa ada beberapa kesulitan dan kekurangan dalam respon," sambungnya, seperti dilansir Tass.

Terkait apakah Dewan Keamanan (DK) PBB akan mempertimbangkan situasi terkait virus Corona dengan cara yang sama seperti epidemi Ebola pada tahun 2014, Guterres mengatakan, saat ini situasinya berbeda jauh.

"Situasi Ebola adalah situasi yang berbeda. Karena di Ebola, kami memiliki masalah keamanan di bidang yang sama. Ini berbeda, ini adalah epidemi. Biasanya DK tidak berurusan dengan itu," ungkapnya.

"Tetapi (Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia) Tedros (Adhanom Ghebreyesus) akan sepenuhnya didukung oleh DK, Majelis Umum, atau badan PBB apa pun untuk tujuan apa pun yang dianggap perlu," ungkapnya.

Sementara itu, dalam pertemuan di Jenewa, Swiss, Tedros mengatakan WHO mengirim masker, sarung tangan, respirator, dan baju hazar ke 24 negara, serta 250.000 alat tes untuk mempercepat proses diagnosa virus.

Tedros juga menegaskan kembali seruannya kepada negara-negara di dunia untuk tidak memberlakukan pembatasan perjalanan dan perdagangan ke China karena virus.

"Pembatasan semacam itu dapat berdampak pada meningkatnya rasa takut dan stigma, dengan sedikit manfaat kesehatan masyarakat," katanya, seraya menambahkan bahwa 22 negara sejauh ini telah memberi tahu WHO bahwa mereka sedang menerapkan tindakan tersebut.

"Di mana langkah-langkah seperti itu telah dilaksanakan, kami mendesak mereka memiliki durasi yang pendek, proporsional dengan publik," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5988 seconds (0.1#10.140)