Penikam 2 Orang di London Adalah Eks Napi Teroris yang Baru Bebas
A
A
A
LONDON - Sudesh Amman, 20, pria yang melakukan penikaman terhadap dua orang di sebuah jalan di London pada hari Minggu ditembak mati oleh polisi setelah beraksi. Amman ternyata mantan narapidana (napi) teroris yang baru dibebaskan dari penjara beberapa hari lalu.
Satu dari dua orang yang ditikam Amman tewas dan satunya lagi sedang berjuang untuk hidup di rumah sakit. Serangan yang oleh otoritas keamanan Inggris dinyatakan sebagai serangan teroris ini dilakukan pada siang hari di Streatham High Road, kemarin.
Aksi Amman ini membuat masalah rehabilitasi dan pemantauan mantan napi teroris menjadi sorotan publik.
Mengutip laporan The Telegraph, Senin (3/2/2020), Amman dibebaskan dari penjara meskipun polisi khawatir dengan perilakunya. Dia dibebaskan setelah menjalani hukuman penjara tiga tahun lebih empat bulan karena memiliki manual pembuatan bom.
Selama beraksi, dia masih mengenakan "label" pemantauan polisi, di mana petugas polisi yang berpakaian sipil melacak aksi kriminalnya menyatakan Amman menikam dua korban dalam waktu delapan detik. Petugas polisi lantas menembak mati pria tersebut.
Pada hari Senin, Perdana Menteri Boris Johnson diperkirakan akan membuat pernyataan darurat untuk mengumumkan rencana "perubahan mendasar pada sistem untuk menangani mereka yang dihukum karena pelanggaran terorisme".
Menyusul serangan London Bridge November, pemerintah bersumpah melakukan pemantauan ketat untuk terpidana dan tersangka teroris termasuk di dalam asrama masa percobaan, sehingga pihak berwenang dapat mengawasi para terpidana setelah pembebasan mereka.
Serangan hari Minggu terjadi setelah Inggris baru saja pulih dari insiden serupa pada 29 November. Pada tanggal itu seorang pria yang menggunakan pisau diidentifikasi sebagai Usman Khan, 28, mengamuk dan menyebabkan dua orang tewas dan tiga lainnya terluka di London Bridge.
Khan pernah dihukum tahun 2012 karena pelanggaran terorisme dan dibebaskan pada bulan Desember 2018.
Satu dari dua orang yang ditikam Amman tewas dan satunya lagi sedang berjuang untuk hidup di rumah sakit. Serangan yang oleh otoritas keamanan Inggris dinyatakan sebagai serangan teroris ini dilakukan pada siang hari di Streatham High Road, kemarin.
Aksi Amman ini membuat masalah rehabilitasi dan pemantauan mantan napi teroris menjadi sorotan publik.
Mengutip laporan The Telegraph, Senin (3/2/2020), Amman dibebaskan dari penjara meskipun polisi khawatir dengan perilakunya. Dia dibebaskan setelah menjalani hukuman penjara tiga tahun lebih empat bulan karena memiliki manual pembuatan bom.
Selama beraksi, dia masih mengenakan "label" pemantauan polisi, di mana petugas polisi yang berpakaian sipil melacak aksi kriminalnya menyatakan Amman menikam dua korban dalam waktu delapan detik. Petugas polisi lantas menembak mati pria tersebut.
Pada hari Senin, Perdana Menteri Boris Johnson diperkirakan akan membuat pernyataan darurat untuk mengumumkan rencana "perubahan mendasar pada sistem untuk menangani mereka yang dihukum karena pelanggaran terorisme".
Menyusul serangan London Bridge November, pemerintah bersumpah melakukan pemantauan ketat untuk terpidana dan tersangka teroris termasuk di dalam asrama masa percobaan, sehingga pihak berwenang dapat mengawasi para terpidana setelah pembebasan mereka.
Serangan hari Minggu terjadi setelah Inggris baru saja pulih dari insiden serupa pada 29 November. Pada tanggal itu seorang pria yang menggunakan pisau diidentifikasi sebagai Usman Khan, 28, mengamuk dan menyebabkan dua orang tewas dan tiga lainnya terluka di London Bridge.
Khan pernah dihukum tahun 2012 karena pelanggaran terorisme dan dibebaskan pada bulan Desember 2018.
(mas)