Jadi Tuan Rumah Radar AS dan Markas NATO, Sisilia Was-was

Minggu, 02 Februari 2020 - 07:00 WIB
Jadi Tuan Rumah Radar AS dan Markas NATO, Sisilia Was-was
Jadi Tuan Rumah Radar AS dan Markas NATO, Sisilia Was-was
A A A
SISILIA - Setelah serangan Amerika Serikat (AS) terhadap Qasem Soleimani di Baghdad dengan drone MQ-9 Reaper, tujuan pemanfaatan Sisilia, tempat drone ini dikerahkan, menjadi lebih jelas. Dalam kasus eskalasi konflik dengan Iran atau Libya, Sisilia dapat digunakan sebagai markas militer dan titik keberangkatan untuk serangan udara.

Kehadiran pangkalan dan fasilitas AS menimbulkan ancaman militer terhadap pulau itu, khususnya komune Niscemi, lokasi Sistem Tujuan Pengguna Seluler atau MUOS, yang dapat diakses secara eksklusif oleh perwakilan Angkatan Udara AS. Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran yang berkembang tentang kemungkinan konsekuensi.

Walikota Niscemi, Massimiliano Conti, telah menyatakan keprihatinannya atas nama penduduk, sementara pencinta lingkungan telah mengorganisir protes pekan lalu di depan pangkalan militer Sigonella dan Badan Konsuler AS di Palermo.

Namun, tidak ada yang memperhatikan mereka. Pada 17 Januari, Jens Stoltenberg dan pejabat senior AS mengunjungi Pangkalan NATO Sigonella di Sisilia untuk menghadiri upacara penyerahan dua dari lima pesawat pengintai Phoenix RQ-4D generasi baru yang akan menjadi bagian dari sistem pemantauan darat NATO atau AGS, di mana pangkalan Sisilia akan menjadi lokasi lepas landas. Ini akan memungkinkan pemantauan seluruh wilayah aliansi, dari Arktik ke Sahel dan dari Atlantik ke Eropa Timur.

Namun, sistem MUOS tidak hanya menjadi kepentingan militer. Keluarga mafia Nebrodi juga memperhatikannya. Investigasi baru-baru ini oleh kantor kejaksaan Messina mengungkapkan bahwa satu perusahaan yang terkait dengan keluarga mafia Tortorici menerima dana dari Uni Eropa (UE) untuk konsesi banyak tanah, termasuk tanah Sughereta di Niscemi, di mana sistem MUOS berada.

Pippo Gurrieri, tokoh Sisilia yang menolak keberadaan MUOS mengatakan, Sisilia telah lama menjadi semacam "kapal induk" bersenjata lengkap yang digunakan untuk terlibat dalam konflik di seluruh wilayah Mediterania.

"Perang di Sisilia sedang berlangsung, secara tidak langsung atau tidak, ketika pesawat dan drone secara teratur melakukan penerbangan dari Sigonella, sistem MUOS beroperasi di Niscemi, dan ini adalah sistem komunikasi penting yang diperlukan untuk manajemen konflik, instrumen militer nyata AS dan NATO," ucapnya, seperti dilansir Sputnik.

"Penguatan permanen Sigonella, yang baru-baru ini dilengkapi dengan teknologi AGS, mendorong pangkalan dan kita semua ke jantung konflik militer di daerah yang perbatasannya terus berkembang. Kami semakin merasa bahwa kami berada di garis depan perang AS, di mana kami tidak ingin terlibat," sambungnya.

Dia menambahkan, jika aksi militer dikelola dari Sisilia, tempat ini menjadi sasaran militer. Lebih jauh, paparnya, Sisilia akan terekspos pada risiko terorisme.

"Kami adalah perbatasan Mediterania dan wilayah kami sering terlibat dalam konflik. Sekarang ISIS tidak lagi memiliki wilayahnya, jika mereka ingin mendeklarasikan perang terhadap Barat, mereka akan melakukan aksi-aksi teroris, dan dari sudut pandang ini, kita secara khusus berisiko menghadapi serangan balas dendam," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5523 seconds (0.1#10.140)