China: Kemampuan Penularan Virus Corona Terus Menguat
A
A
A
BEIJING -
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa kemampuan penularan virus corona semakin kuat dan infeksi dapat terus meningkat. Sejauh ini sudah lebih dari 2000 orang terjankit virus memiliki nama resmi 2019-nCoV itu.
Menteri Komisi Kesehatan Nasional China, Ma Xiaowei, mengatakan pengetahuan Beijing tentang virus baru tersebut masih terbatas dan mereka belum mengetahui dengan pasti tentang risiko yang ditimbulkan oleh mutasi virus.
Ma, seperti dilansir Reuters pada Minggu (26/1/2020), mengatakan masa inkubasi untuk virus corona dapat berkisar dari satu hingga 14 hari dan bahwa virus itu menular selama inkubasi, yang tidak terjadi pada Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS).
"Upaya untuk menanggulangi penyebaran virus, yang sejauh ini termasuk membatasi transportasi dan perjalanan dan pembatalan acara-acara besar, akan diintensifkan," ucap Ma dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, media China, CCTV melaporkan bahwa sejauh ini jumlah korban tewas akibat virus tersebut telah melampui angka 50 orang. "Jumlah orang yang telah meninggal karena virus Corona telah mencapai 56, dan lebih dari 300 kasus baru telah terdaftar di China," bunyi laporan CCTV.
Sementara itu, Hong Kong menyatakan darurat virus, membatalkan perayaan Tahun Baru Imlek dan membatasi hubungan ke China daratan. Di bagian lain, Australia mengkonfirmasi empat kasus pertamanya, demikian pula Malaysia dengan empat konfirmasi kasus dan Perancis melaporkan kasus pertama di Eropa.
Amerika Serikat (AS) dilaporkan tengah mengatur penerbangan charter untuk membawa warga negara dan diplomatnya kembali dari Wuhan, kota di China tengah yang menjadi pusat wabah.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa kemampuan penularan virus corona semakin kuat dan infeksi dapat terus meningkat. Sejauh ini sudah lebih dari 2000 orang terjankit virus memiliki nama resmi 2019-nCoV itu.
Menteri Komisi Kesehatan Nasional China, Ma Xiaowei, mengatakan pengetahuan Beijing tentang virus baru tersebut masih terbatas dan mereka belum mengetahui dengan pasti tentang risiko yang ditimbulkan oleh mutasi virus.
Ma, seperti dilansir Reuters pada Minggu (26/1/2020), mengatakan masa inkubasi untuk virus corona dapat berkisar dari satu hingga 14 hari dan bahwa virus itu menular selama inkubasi, yang tidak terjadi pada Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS).
"Upaya untuk menanggulangi penyebaran virus, yang sejauh ini termasuk membatasi transportasi dan perjalanan dan pembatalan acara-acara besar, akan diintensifkan," ucap Ma dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, media China, CCTV melaporkan bahwa sejauh ini jumlah korban tewas akibat virus tersebut telah melampui angka 50 orang. "Jumlah orang yang telah meninggal karena virus Corona telah mencapai 56, dan lebih dari 300 kasus baru telah terdaftar di China," bunyi laporan CCTV.
Sementara itu, Hong Kong menyatakan darurat virus, membatalkan perayaan Tahun Baru Imlek dan membatasi hubungan ke China daratan. Di bagian lain, Australia mengkonfirmasi empat kasus pertamanya, demikian pula Malaysia dengan empat konfirmasi kasus dan Perancis melaporkan kasus pertama di Eropa.
Amerika Serikat (AS) dilaporkan tengah mengatur penerbangan charter untuk membawa warga negara dan diplomatnya kembali dari Wuhan, kota di China tengah yang menjadi pusat wabah.
(esn)