Kasus Virus Wuhan di AS Bertambah
A
A
A
WASHINGTON - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi kasus kedua virus corona pada seorang wanita di Chicago. CDC juga mengatakan mereka tengah menyelidiki 63 kasus potensial seiring penyebaran penyakit mematikan itu terus berlanjut ke seluruh dunia.
"Dari 63 orang yang diselidiki dari 22 negara bagian, 11 sejauh ini dinyatakan negatif," kata CDC seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (25/1/2020).
Wanita berusia 60 tahun dari Chicago itu diketahui melakukan perjalanan ke Wuhan pada bulan Desember dan kembali pada 13 Januari.
Komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago, Dr. Allison Arwady, mengatakan wanita itu dalam kondisi stabil dan tetap berada di rumah sakit Chicago yang tidak disebutkan namanya terutama untuk tujuan pengendalian infeksi.
"Wanita itu belum menggunakan transportasi umum dan tidak sakit ketika bepergian," terang Arwady.
"Beberapa hari setelah tiba di rumah, pasien mulai merasa tidak sehat dan memberi tahu dokter tentang penyakitnya. Dokter bertanya tentang riwayat perjalanannya, dengan cepat mengenakan masker pada pasien, dan membawanya ke rumah sakit dengan kemampuan pengendalian infeksi," tutur Arwady.
Staf rumah sakit melakukan pemeriksaan klinis lengkap dan bekerja dengan pejabat kesehatan masyarakat untuk mengatur pengujian untuk virus corona baru di CDC.
CDC mengatakan mereka yakin ancaman langsungnya rendah, tetapi menambahkan bahwa kemungkinan akan ada lebih banyak pasien yang diselidiki dalam beberapa hari mendatang.
Berita tentang wanita di Chicago yang terinfeksi virus corona yang berasal dari Wuhan, China, itu muncul setelah awal pekan ini seorang pria dari Washington juga didiagnosis terinfeksi virus yang sama setelah kembali dari wilayah di China tengah itu.
Virus yang baru ditemukan itu sejauh ini telah menewaskan 26 orang dan menginfeksi lebih dari 800 orang. Sebagian besar kasus dan semua kematian sejauh ini terjadi di China, di mana pihak otoritas setempat memberlakukan pembatasan perjalanan dan pertemuan publik.
Virus ini telah membunyikan alarm, tetapi masih ada banyak misteri tidak diketahui di sekitarnya, seperti seberapa berbahaya virus tersebut dan seberapa mudah menyebar di antara orang-orang. Virus ini dapat menyebabkan pneumonia, yang telah mematikan dalam beberapa kasus.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, pada hari Kamis menyatakan virus itu berstatus "darurat di China", tetapi tidak menyatakannya sebagai darurat kesehatan global. (Baca: WHO Belum Tetapkan Wabah Virus Wuhan Darurat Kesehatan )
"Dari 63 orang yang diselidiki dari 22 negara bagian, 11 sejauh ini dinyatakan negatif," kata CDC seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (25/1/2020).
Wanita berusia 60 tahun dari Chicago itu diketahui melakukan perjalanan ke Wuhan pada bulan Desember dan kembali pada 13 Januari.
Komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago, Dr. Allison Arwady, mengatakan wanita itu dalam kondisi stabil dan tetap berada di rumah sakit Chicago yang tidak disebutkan namanya terutama untuk tujuan pengendalian infeksi.
"Wanita itu belum menggunakan transportasi umum dan tidak sakit ketika bepergian," terang Arwady.
"Beberapa hari setelah tiba di rumah, pasien mulai merasa tidak sehat dan memberi tahu dokter tentang penyakitnya. Dokter bertanya tentang riwayat perjalanannya, dengan cepat mengenakan masker pada pasien, dan membawanya ke rumah sakit dengan kemampuan pengendalian infeksi," tutur Arwady.
Staf rumah sakit melakukan pemeriksaan klinis lengkap dan bekerja dengan pejabat kesehatan masyarakat untuk mengatur pengujian untuk virus corona baru di CDC.
CDC mengatakan mereka yakin ancaman langsungnya rendah, tetapi menambahkan bahwa kemungkinan akan ada lebih banyak pasien yang diselidiki dalam beberapa hari mendatang.
Berita tentang wanita di Chicago yang terinfeksi virus corona yang berasal dari Wuhan, China, itu muncul setelah awal pekan ini seorang pria dari Washington juga didiagnosis terinfeksi virus yang sama setelah kembali dari wilayah di China tengah itu.
Virus yang baru ditemukan itu sejauh ini telah menewaskan 26 orang dan menginfeksi lebih dari 800 orang. Sebagian besar kasus dan semua kematian sejauh ini terjadi di China, di mana pihak otoritas setempat memberlakukan pembatasan perjalanan dan pertemuan publik.
Virus ini telah membunyikan alarm, tetapi masih ada banyak misteri tidak diketahui di sekitarnya, seperti seberapa berbahaya virus tersebut dan seberapa mudah menyebar di antara orang-orang. Virus ini dapat menyebabkan pneumonia, yang telah mematikan dalam beberapa kasus.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, pada hari Kamis menyatakan virus itu berstatus "darurat di China", tetapi tidak menyatakannya sebagai darurat kesehatan global. (Baca: WHO Belum Tetapkan Wabah Virus Wuhan Darurat Kesehatan )
(ian)