Aktivis Iklim Greta Jelang Davos: Kalian Belum Melihat Apa Pun
![Aktivis Iklim Greta...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2020/01/18/41/1500607/aktivis-iklim-greta-jelang-davos-kalian-belum-melihat-apa-pun-w5M-thumb.jpg)
Aktivis Iklim Greta Jelang Davos: Kalian Belum Melihat Apa Pun
A
A
A
LAUSANNE - Aktivis iklim Swedia Greta Thunberg berpawai dengan 10.000 demonstran di kota Lausanne, Swiss, dan menegaskan "kalian belum melihat apa pun" menjelang pertemuan elit keuangan global di Davos.
Perempuan 17 tahun itu terkenal setelah meluncurkan gerakan #FridaysforFuture yang mendorong protes di penjuru dunia. Dia mengecam kurangnya aksi pemerintah memangkas emisi sebelum terlalu terlambat.
"Jadi, kita sekarang di tahun baru dan kita telah memasuki dekade baru dan sejauh ini, selama dekade ini, kita telah melihat tak ada tanda-tanda aksi iklim nyata telah datang dan itu harus berubah," ungkap Thunberg dalam pidato di Lausanne pada Jumat (17/1) waktu setempat.
Dia menegaskan, "Pada para pemimpin dunia dan mereka yang berkuasa, saya ingin katakan bahwa kalian belum melihat apapun. Anda belum melihat yang terakhir dari kita, kami dapat menjamin itu pada anda. Dan itu pesan yang kita akan bawa pada Forum Ekonomi Dunia di Davos pekan depan."
Demonstran membawa spanduk bertulis "Bangun dan Cium Kebakaran Lahan" dan "Ini terlambat tapi tidak terlalu terlambat".
Ratusan orang akan naik kereta selama akhir pekan dan kemudian berpawai ke Klosters dekat Davos, pertemuan tahunan para pemimpin politik dan bisnis dunai yang Thunberg akan menghadirinya untuk tahun kedua berturut-turut. Dia akan terlibat dalam dua acara panel.
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan mendapat sorotan para pembuat keputusan global dalam survei menjelang pertemuan elit global 2020.
Pertemuan tahun ini dihadiri 3.000 orang termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut perubahan iklim sebagai "hoax". Pemerintahan Trump pada November mengajukan dokumen penarikan mundur AS dari Kesepakatan Paris, langkah resmi pertama dalam proses satu tahun untuk keluar dari pakta memerangi perubahan iklim.
Perempuan 17 tahun itu terkenal setelah meluncurkan gerakan #FridaysforFuture yang mendorong protes di penjuru dunia. Dia mengecam kurangnya aksi pemerintah memangkas emisi sebelum terlalu terlambat.
"Jadi, kita sekarang di tahun baru dan kita telah memasuki dekade baru dan sejauh ini, selama dekade ini, kita telah melihat tak ada tanda-tanda aksi iklim nyata telah datang dan itu harus berubah," ungkap Thunberg dalam pidato di Lausanne pada Jumat (17/1) waktu setempat.
Dia menegaskan, "Pada para pemimpin dunia dan mereka yang berkuasa, saya ingin katakan bahwa kalian belum melihat apapun. Anda belum melihat yang terakhir dari kita, kami dapat menjamin itu pada anda. Dan itu pesan yang kita akan bawa pada Forum Ekonomi Dunia di Davos pekan depan."
Demonstran membawa spanduk bertulis "Bangun dan Cium Kebakaran Lahan" dan "Ini terlambat tapi tidak terlalu terlambat".
Ratusan orang akan naik kereta selama akhir pekan dan kemudian berpawai ke Klosters dekat Davos, pertemuan tahunan para pemimpin politik dan bisnis dunai yang Thunberg akan menghadirinya untuk tahun kedua berturut-turut. Dia akan terlibat dalam dua acara panel.
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan mendapat sorotan para pembuat keputusan global dalam survei menjelang pertemuan elit global 2020.
Pertemuan tahun ini dihadiri 3.000 orang termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut perubahan iklim sebagai "hoax". Pemerintahan Trump pada November mengajukan dokumen penarikan mundur AS dari Kesepakatan Paris, langkah resmi pertama dalam proses satu tahun untuk keluar dari pakta memerangi perubahan iklim.
(sfn)