Tujuh Tewas dan 14 Disiksa dalam Ritual Pengusiran Setan di Panama

Jum'at, 17 Januari 2020 - 11:14 WIB
Tujuh Tewas dan 14 Disiksa...
Tujuh Tewas dan 14 Disiksa dalam Ritual Pengusiran Setan di Panama
A A A
PANAMA CITY - Sedikitnya tujuh orang tewas dalam ritual pengusiran setan yang aneh di sebuah komunitas hutan di Panama.

Dalam ritual itu, penduduk pribumi ditangkap oleh sekitar 10 pengkhotbah dan disiksa, dipukuli, dibakar dan ditebas dengan parang untuk membuat mereka bertobat dari dosa-dosa mereka. Hal itu diungkapkan oleh pihak otoritas berwenang setempat.

Polisi berhasil membebaskan 14 anggota kelompok adat Bugle Ngabe yang telah diikat dan dipukuli dengan tongkat kayu dan Alkitab.

Jaksa penuntut setempat Rafael Baloyes menggambarkan pemandangan mengerikan yang ditemukan oleh para penyelidik ketika mereka berjalan melalui perbukitan berbalut hutan ke komunitas adat terpencil Ngabe Bugle di dekat pantai Karibia.

Baloyes mengatakan, diperingatkan oleh tiga warga desa yang melarikan diri dan pergi ke rumah sakit setempat untuk perawatan sebelumnya, polisi bersiap untuk sesuatu yang buruk. Namun mereka masih terkejut dengan apa yang mereka temukan di sebuah "gereja" yang dibuat seadanya di sebuah peternakan di mana sekte agama yang dikenal sebagai Cahaya Baru Tuhan beroperasi.

"Mereka sedang melakukan ritual di dalam. Dalam ritual itu, ada orang yang ditahan di luar kehendak mereka, dianiaya," kata Baloyes.

"Semua ritus ini ditujukan untuk membunuh mereka jika mereka tidak bertobat dari dosa-dosa mereka," imbuhnya.

"Ada seorang telanjang, seorang wanita, di dalam gedung, di mana penyelidik menemukan parang, pisau, dan seekor kambing yang dikorbankan secara ritual," sambungnya seperti dikutip dari AP, Jumat (17/1/2020).

Baloyes mengatakan ritual itu telah berlangsung sejak Sabtu pekan lalu dan telah mengakibatkan kematian.

Sekitas dua kilometer dari lokasi "gereja", pihak berwenang menemukan kuburan yang baru digali bersama enam mayat anak-anak dan satu dewasa. Korban tewas termasuk lima anak berumur satu tahun, ibu hamil dan seorang perempuan berusia 17 tahun.

"Mereka mencari keluarga ini untuk mengadakan ritual dan mereka membantai mereka, menganiaya mereka, membunuh hampir seluruh keluarga," ungkap Baloyes, menambahkan bahwa salah satu tersangka dalam pembunuhan itu adalah kakek dari anak-anak yang dibunuh.

Semua korban, dan tampaknya semua tersangka, adalah anggota komunitas adat yang sama.

Ricardo Miranda, pemimpin zona semi-otonom Ngabe Bugle yang dikenal sebagai Comarca, menyebut sekte itu "setan" dan mengatakan hal itu bertentangan dengan kepercayaan Kristen di kawasan itu.

"Kami menuntut penghapusan segera sekte Setan ini, yang melanggar semua praktik kerohanian dan ko-eksistensi dalam Kitab Suci," tuntut Miranda.

Rupanya sekte ini relatif baru di daerah itu, dan telah beroperasi secara lokal hanya sekitar tiga bulan.

Banyak hal dilaporkan terjadi pada hari Sabtu lalu, ketika salah satu anggota gereja memiliki penglihatan.

"Salah satu dari mereka mengatakan Tuhan telah memberi mereka pesan," ucap Baloyes. Pesan itu rupanya direbus untuk membuat semua orang bertobat atau mati.

Bugle Ngabe adalah kelompok asli terbesar di Panama dan menderita tingkat kemiskinan dan buta huruf yang tinggi.

Tidak jelas apa keyakinan atau afiliasi yang dimiliki dengan gereja "Cahaya Baru Tuhan". Sebuah gereja evangelis mapan yang dikenal sebagai Luz del Mundo mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa ia tidak memiliki hubungan dengan kasus ini.

Daerah itu sangat terpencil sehingga helikopter harus digunakan untuk mengangkut korban yang terluka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Mereka termasuk setidaknya dua wanita hamil dan beberapa anak.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1145 seconds (0.1#10.140)