Pesawat-pesawat Tempur Israel Gempur Gaza
A
A
A
GAZA - Pesawat-pesawat tempur milik Israel menggempur Jalur Gaza setelah empat roket ditembakkan ke negara Zionis itu. Militer Israel mengatakan serangan udara itu menyasar fasilitas milik kelompok Hamas yang berkuasa di wilayah kantong tersebut.
Tidak ada korban dilaporkan di kedua sisi perbatasan Israel-Gaza.
"Dua dari proyektil yang diluncurkan dari Gaza ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Reuters, Kamis (16/1/2020).
Sementara stasiun Televisi Channel 13 Israel melaporkan dua proyektil lainnya menghantam daerah yang tidak berpenghuni.
Sirene peringatan serangan roket terdengar di beberapa wilayah Israel di dekat perbatasan Gaza. Layanan ambulans Magen David Adom Israel mengatakan tidak ada korban cedera atau kerusakan yang dilaporkan dalam serangan pertama dalam tiga minggu terakhir.
Tidak kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket dari Jalur Gaza. Wilayah itu terus diblokade oleh Israel dengan alasan masalah keamanan terkait Hamas, gerakan bersenjata yang dominan di wilayah Palestina.
Militer Israel mengatakan bahwa sebagai tanggapan terhadap serangan roket, pesawat tempurnya menyerang beberapa "target teror Hamas" di Jalur Gaza utara, termasuk fasilitas pembuatan senjata dan kompleks bersenjata.
Sayap bersenjata Hamas biasanya mengevakuasi fasilitasnya untuk mengantisipasi pembalasan Israel setelah serangan roket lintas-perbatasan.
Sebuah pernyataan oleh militer Israel tidak menuduh Hamas meluncurkan roket tetapi mengatakan bahwa mereka menganggap kelompok itu bertanggung jawab untuk semua peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza.
Bulan lalu, sebuah roket diluncurkan dari Jalur Gaza di kota Ashkelon, Israel selatan, saat mengadakan rapat umum dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ini membuat Netanyahu mencari perlindungan sebelum kembali ke tempat itu. Tidak ada yang terluka dalam peristiwa tersebut.
Meski ketegangan terus meningkat namun sebagian besar situasi tetap tenang sejak gelombang kekerasan selama dua hari pada bulan November lalu yang melibatkan Israel dengan faksi kelompok Islam, Jihad Islam. Setidaknya 34 warga Palestina tewas dan puluhan warga Israel terluka.
Tidak ada korban dilaporkan di kedua sisi perbatasan Israel-Gaza.
"Dua dari proyektil yang diluncurkan dari Gaza ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Reuters, Kamis (16/1/2020).
Sementara stasiun Televisi Channel 13 Israel melaporkan dua proyektil lainnya menghantam daerah yang tidak berpenghuni.
Sirene peringatan serangan roket terdengar di beberapa wilayah Israel di dekat perbatasan Gaza. Layanan ambulans Magen David Adom Israel mengatakan tidak ada korban cedera atau kerusakan yang dilaporkan dalam serangan pertama dalam tiga minggu terakhir.
Tidak kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket dari Jalur Gaza. Wilayah itu terus diblokade oleh Israel dengan alasan masalah keamanan terkait Hamas, gerakan bersenjata yang dominan di wilayah Palestina.
Militer Israel mengatakan bahwa sebagai tanggapan terhadap serangan roket, pesawat tempurnya menyerang beberapa "target teror Hamas" di Jalur Gaza utara, termasuk fasilitas pembuatan senjata dan kompleks bersenjata.
Sayap bersenjata Hamas biasanya mengevakuasi fasilitasnya untuk mengantisipasi pembalasan Israel setelah serangan roket lintas-perbatasan.
Sebuah pernyataan oleh militer Israel tidak menuduh Hamas meluncurkan roket tetapi mengatakan bahwa mereka menganggap kelompok itu bertanggung jawab untuk semua peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza.
Bulan lalu, sebuah roket diluncurkan dari Jalur Gaza di kota Ashkelon, Israel selatan, saat mengadakan rapat umum dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ini membuat Netanyahu mencari perlindungan sebelum kembali ke tempat itu. Tidak ada yang terluka dalam peristiwa tersebut.
Meski ketegangan terus meningkat namun sebagian besar situasi tetap tenang sejak gelombang kekerasan selama dua hari pada bulan November lalu yang melibatkan Israel dengan faksi kelompok Islam, Jihad Islam. Setidaknya 34 warga Palestina tewas dan puluhan warga Israel terluka.
(ian)