Iran Punya Lumba-lumba Komunis untuk Ledakkan Kapal Musuh
A
A
A
TEHERAN - Sebuah laporan media Rusia mengungkap bahwa Iran memiliki armada lumba-lumba warisan rezim komunis Soviet yang dilatih untuk meledakkan kapal musuh dalam misi serangan bunuh diri Kamikaze-style.
Skuadron akuatik "tentara bayaran" mamalia itu masih hidup dan siap untuk "menombak" kapal-kapal musuh di Teluk Persia. Pasukan lumba-lumba militer itu awalnya dilatih oleh Uni Soviet di Rusia. Namun, akhirnya dibeli oleh Republik Islam Iran pada tahun 2000.
Selama dilatih Rusia, pasukan bawah air itu mampu membedakan antara kapal selam Moskow dan Washington dengan suara dari sistem propulsi bawah air mereka.
Mereka telah dilatih untuk berenang mendekati kapal-kapal musuh dengan ranjau peledak diikat pada tubuh mereka.
Pengalihan kepemilikan ke Iran terjadi ketika dana proyek Rusia habis dan pelatih lumba-lumba, Boris Zhurid, membawanya pasukan mamalia laut itu sendirian.
Para pembunuh yang sangat terlatih itu pernah dipaksa tampil untuk para turis di sebuah pertunjukan lumba-lumba di Sevastopol, tetapi Zhurid akhirnya kehabisan uang dan makanan ketika pada bulan-bulan musim dingin yang kejam membuat orang-orang tak tertarik dengan pertunjukan tersebut.
Putus asa karena tidak tahan melihat pasukan lumba-lumba kesayangannya menderita, Zhurid menjualnya ke Iran.
Tindakan Zhurid pernah diprotes Amerika Serikat (AS). Namun, Zhurid mengatakan kepada surat kabar Rusia, Komsomolskaya Pravda; "Saya siap untuk pergi menghadap Allah, atau bahkan pada iblis, selama hewan-hewan saya akan baik-baik saja."
"Jika saya sadis, maka saya bisa tetap di Sevastopol," paparnya. "Tapi saya tidak tahan melihat hewan saya kelaparan. Kami kehabisan obat, yang biayanya ribuan dolar, dan tidak punya lagi ikan atau suplemen makanan," keluhnya.
Laporan lain dari Military.com pada Sabtu (11/1/2020) menyatakan bahwa unit lumba-lumba itu awalnya dipindahkan dari sebuah pangkalan di wilayah Pasifik Rusia ke Sevastopol Semenanjung Crimea pada 1991, tahun ketika Uni Soviet runtuh.
Tetapi pasukan mamalia laut itu dipindahkan lagi dari Laut Hitam ke Teluk Persia setelah Iran membayarnya.
BBC pernah melaporkan pada tahun 2000 bahwa Lembaga Konservasi Paus dan Lumba-Lumba telah melakukan penelitian yang menemukan beberapa lumba-lumba militer bekas Soviet telah dijual ke akuarium di seluruh dunia. Sedihnya, banyak makhluk cerdas itu disimpan dalam kondisi yang buruk dan mati saat melakukan perjalanan.
Tetapi Zhurid mengatakan kepada Komsomolskaya Pravda bahwa Iran telah membangun oseanarium baru untuk hewan kesayangannya.
Skuadron akuatik "tentara bayaran" mamalia itu masih hidup dan siap untuk "menombak" kapal-kapal musuh di Teluk Persia. Pasukan lumba-lumba militer itu awalnya dilatih oleh Uni Soviet di Rusia. Namun, akhirnya dibeli oleh Republik Islam Iran pada tahun 2000.
Selama dilatih Rusia, pasukan bawah air itu mampu membedakan antara kapal selam Moskow dan Washington dengan suara dari sistem propulsi bawah air mereka.
Mereka telah dilatih untuk berenang mendekati kapal-kapal musuh dengan ranjau peledak diikat pada tubuh mereka.
Pengalihan kepemilikan ke Iran terjadi ketika dana proyek Rusia habis dan pelatih lumba-lumba, Boris Zhurid, membawanya pasukan mamalia laut itu sendirian.
Para pembunuh yang sangat terlatih itu pernah dipaksa tampil untuk para turis di sebuah pertunjukan lumba-lumba di Sevastopol, tetapi Zhurid akhirnya kehabisan uang dan makanan ketika pada bulan-bulan musim dingin yang kejam membuat orang-orang tak tertarik dengan pertunjukan tersebut.
Putus asa karena tidak tahan melihat pasukan lumba-lumba kesayangannya menderita, Zhurid menjualnya ke Iran.
Tindakan Zhurid pernah diprotes Amerika Serikat (AS). Namun, Zhurid mengatakan kepada surat kabar Rusia, Komsomolskaya Pravda; "Saya siap untuk pergi menghadap Allah, atau bahkan pada iblis, selama hewan-hewan saya akan baik-baik saja."
"Jika saya sadis, maka saya bisa tetap di Sevastopol," paparnya. "Tapi saya tidak tahan melihat hewan saya kelaparan. Kami kehabisan obat, yang biayanya ribuan dolar, dan tidak punya lagi ikan atau suplemen makanan," keluhnya.
Laporan lain dari Military.com pada Sabtu (11/1/2020) menyatakan bahwa unit lumba-lumba itu awalnya dipindahkan dari sebuah pangkalan di wilayah Pasifik Rusia ke Sevastopol Semenanjung Crimea pada 1991, tahun ketika Uni Soviet runtuh.
Tetapi pasukan mamalia laut itu dipindahkan lagi dari Laut Hitam ke Teluk Persia setelah Iran membayarnya.
BBC pernah melaporkan pada tahun 2000 bahwa Lembaga Konservasi Paus dan Lumba-Lumba telah melakukan penelitian yang menemukan beberapa lumba-lumba militer bekas Soviet telah dijual ke akuarium di seluruh dunia. Sedihnya, banyak makhluk cerdas itu disimpan dalam kondisi yang buruk dan mati saat melakukan perjalanan.
Tetapi Zhurid mengatakan kepada Komsomolskaya Pravda bahwa Iran telah membangun oseanarium baru untuk hewan kesayangannya.
(mas)