Jenazah Soleimani Telah Dipulangkan ke Iran
A
A
A
TEHERAN - Kantor berita Iran, IRIB melaporkan bahwa jenazah komandan Pasukan Quds Korps IRGC, Qassem Soleimani telah dipulangkan ke Iran. Solemaini, bersama dengan wakil kepala kelompok Hashd al-Shaabi tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak.
"Jenazah Soleimani diterbangkan ke kota Ahvaz di barat daya Iran," bunyi laporan IRIB, seperti dilansir Reuters pada Minggu (5/1/2020).
IRIB, dalam laporannya turut mengunggah klip video yang menunjukan peti mati yang dibungkus dengan bendera Iran sedang diturunkan dari pesawat, yang diiringi oleh alunan lagu yang dimainkan sebuah band militer.
Dalam video lainnya, yang dimuat IRIB, menunjukan ribuan orang berpakaian hitam memenuhi jalanan kota Ahvaz, menyambut jenazah Solemaini.
Sebelumnya Mayor Jenderal IRGC, Hossein Salami menegaskan, bahwa respon atas kematian komandan Pasukan Quds Korps IRGC, Qassem Soleimani akan sangat keras. Salami mengatakan, hal itu mungkin dapat mengakhiri kehadiran pasukan AS di kawasan.
"Pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani akan diikuti dengan pembalasan strategis yang pasti akan mengakhiri kehadiran AS di wilayah ini," kata Salami.
Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump mewanti-wanti Iran untuk tidak menyerang aset atau warga AS yang berada di kawasan Timur Tengah. Trump mengatakan, pihaknya sudah mengunci 52 sasaran Iran, yang akan siap dihancurkan, jika Teheran melakukan serangan.
Trump menuturkan, 52 sasaran tersebut mewakili 52 orang staff Kedutaan Besar AS di Teheran yang disandera selama 444 hari. Ke-52 orang AS tersebut ditangkap pada bulan November 1979, saat Revolusi Islam terjadi, yang juga merupakan awal dari rusaknya hubungan AS dan Iran.
"Jenazah Soleimani diterbangkan ke kota Ahvaz di barat daya Iran," bunyi laporan IRIB, seperti dilansir Reuters pada Minggu (5/1/2020).
IRIB, dalam laporannya turut mengunggah klip video yang menunjukan peti mati yang dibungkus dengan bendera Iran sedang diturunkan dari pesawat, yang diiringi oleh alunan lagu yang dimainkan sebuah band militer.
Dalam video lainnya, yang dimuat IRIB, menunjukan ribuan orang berpakaian hitam memenuhi jalanan kota Ahvaz, menyambut jenazah Solemaini.
Sebelumnya Mayor Jenderal IRGC, Hossein Salami menegaskan, bahwa respon atas kematian komandan Pasukan Quds Korps IRGC, Qassem Soleimani akan sangat keras. Salami mengatakan, hal itu mungkin dapat mengakhiri kehadiran pasukan AS di kawasan.
"Pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani akan diikuti dengan pembalasan strategis yang pasti akan mengakhiri kehadiran AS di wilayah ini," kata Salami.
Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump mewanti-wanti Iran untuk tidak menyerang aset atau warga AS yang berada di kawasan Timur Tengah. Trump mengatakan, pihaknya sudah mengunci 52 sasaran Iran, yang akan siap dihancurkan, jika Teheran melakukan serangan.
Trump menuturkan, 52 sasaran tersebut mewakili 52 orang staff Kedutaan Besar AS di Teheran yang disandera selama 444 hari. Ke-52 orang AS tersebut ditangkap pada bulan November 1979, saat Revolusi Islam terjadi, yang juga merupakan awal dari rusaknya hubungan AS dan Iran.
(esn)