Perdana Menteri China: Hong Kong Belum Keluar dari Dilema Protes
A
A
A
BEIJING - Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang bertemu Pemimpin Hong Kong Carrie Lam di Beijing pada Senin (16/12). Li menyatakan Hong Kong belum keluar dari dilema yang dihadapi setelah beberapa bulan unjuk rasa.
Li bertemu Lam saat kunjungan resmi rutin. Lam juga akan bertemu Presiden China Xi Jinping. Pertemuan itu berlangsung setelah kepolisian Hong Kong menembakkan gas air mata saat unjuk rasa anti-pemerintah pada Minggu (15/12) malam.
Saat ini Hong Kong sudah dilanda kerusuhan selama tujuh bulan. "Hong Kong sekarang belum keluar dari dilemanya. Pemerintahan wilayah khusus (SAR) harus melanjutkan upayanya, mengakhiri kekerasan serta menghentikan kekacauan sesuai hukum dan memulihkan ketertiban," kata Li saat bertemu Lam dalam pernyataan pembukaan yang disiarkan Cable TV.
Media Hong Kong berspekulasi bahwa pertemuan Lam dan Xi dapat membuka arah baru dalam krisis politik Hong Kong, termasuk kemungkinan perombakan kabinet.
Keduanya telah bertemu di Shanghai awal November saat Xi menyatakan kepercayaan yang tinggi pada Lam meski terjadi kerusuhan di Hong Kong.
Lam menyatakan tugas pertama yang akan dia lakukan adalah mengatasi kekerasan dan memulihkan ketertiban. Dia juga ingin lebih banyak berdialog dengan publik.
Li bertemu Lam saat kunjungan resmi rutin. Lam juga akan bertemu Presiden China Xi Jinping. Pertemuan itu berlangsung setelah kepolisian Hong Kong menembakkan gas air mata saat unjuk rasa anti-pemerintah pada Minggu (15/12) malam.
Saat ini Hong Kong sudah dilanda kerusuhan selama tujuh bulan. "Hong Kong sekarang belum keluar dari dilemanya. Pemerintahan wilayah khusus (SAR) harus melanjutkan upayanya, mengakhiri kekerasan serta menghentikan kekacauan sesuai hukum dan memulihkan ketertiban," kata Li saat bertemu Lam dalam pernyataan pembukaan yang disiarkan Cable TV.
Media Hong Kong berspekulasi bahwa pertemuan Lam dan Xi dapat membuka arah baru dalam krisis politik Hong Kong, termasuk kemungkinan perombakan kabinet.
Keduanya telah bertemu di Shanghai awal November saat Xi menyatakan kepercayaan yang tinggi pada Lam meski terjadi kerusuhan di Hong Kong.
Lam menyatakan tugas pertama yang akan dia lakukan adalah mengatasi kekerasan dan memulihkan ketertiban. Dia juga ingin lebih banyak berdialog dengan publik.
(sfn)