China Jadikan Makau Pusat Keuangan Baru, Gantikan Hong Kong?
A
A
A
MAKAU - Presiden China Xi Jinping akan mengunjungi Makau pekan depan untuk mengumumkan sejumlah kebijakan baru yang bertujuan mendiversifikasi ekonomi kota itu menjadi pusat keuangan. Mungkinkah langkah itu untuk menggantikan posisi Hong Kong yang kini terus mengalami kerusuhan?
Langkah ini dianggap para pejabat dan eksekutif di Makau sebagai imbalan karena kota itu tak dilanda unjuk rasa anti-pemerintah seperti yang terjadi di Hong Kong enam bulan terakhir.
"Berbagai kebijakan baru itu termasuk menetapkan bursa saham dengan denominasi yuan dan akselerasi pusat renminbi yang telah bekerja, serta alokasi lahan bagi Makau untuk dikembangkan," papar sejumlah pejabat dan eksekutif perusahaan di Makau pada Reuters.
Meski telah lama ada spekulasi tentang rencana itu dalam beberapa bulan terakhir, fakta bahwa kebijakan itu telah disetujui secara resmi belum pernah dilaporkan.
"Industri keuangan telah lama menjadi ide yang kami khususkan untuk Hong Kong. Kami biasa memberi semua kebijakan menguntungkan untuk Hong Kong. Tapi sekarang kami ingin mendiversifikasinya," ujar seorang pejabat China secara anonim.
Kunjungan Xi untuk memperingati ulang tahun ke-20 dikembalikannya Makau ke China itu menegaskan penerapan kebijakan satu negara dua sistem yang berlaku untuk Makau dan Hong Kong.
Sebaliknya, China mengecam unjuk rasa anti-pemerintah di Hong Kong dan menuduh demonstran merusak stabilitas nasional.
"Pemerintah China telah memerintahkan perbankan dan perusahaan membantu membangun infrastruktur di Makau untuk membantu diversifikasi keuangan," papar empat sumber yang mengetahui rencana itu pada Reuters.
"Dua pejabat yang membantu mengembangkan bursa saham Shanghai pindah ke wilayah itu (Makau) tahun ini untuk membantu bursa saham berbasis yuan," ujar satu sumber lainnya.
Para pejabat China dan bankir di Hong Kong menyatakan upaya membangun infrastruktur keuangan di Makau bagian dari rencana menghindari gangguan pasar di Hong Kong yang dapat mempengaruhi bisnis China.
"Xi Jinping menyatakan dengan sangat jelas bahwa dia ingin diversifikasi ekonomi Makau. Fokus masa depan pada pariwisata dan keuangan, untuk menjadikannya pusat berbagai pertemuan internasional seperti Singapura," kata sumber pejabat China.
Langkah ini dianggap para pejabat dan eksekutif di Makau sebagai imbalan karena kota itu tak dilanda unjuk rasa anti-pemerintah seperti yang terjadi di Hong Kong enam bulan terakhir.
"Berbagai kebijakan baru itu termasuk menetapkan bursa saham dengan denominasi yuan dan akselerasi pusat renminbi yang telah bekerja, serta alokasi lahan bagi Makau untuk dikembangkan," papar sejumlah pejabat dan eksekutif perusahaan di Makau pada Reuters.
Meski telah lama ada spekulasi tentang rencana itu dalam beberapa bulan terakhir, fakta bahwa kebijakan itu telah disetujui secara resmi belum pernah dilaporkan.
"Industri keuangan telah lama menjadi ide yang kami khususkan untuk Hong Kong. Kami biasa memberi semua kebijakan menguntungkan untuk Hong Kong. Tapi sekarang kami ingin mendiversifikasinya," ujar seorang pejabat China secara anonim.
Kunjungan Xi untuk memperingati ulang tahun ke-20 dikembalikannya Makau ke China itu menegaskan penerapan kebijakan satu negara dua sistem yang berlaku untuk Makau dan Hong Kong.
Sebaliknya, China mengecam unjuk rasa anti-pemerintah di Hong Kong dan menuduh demonstran merusak stabilitas nasional.
"Pemerintah China telah memerintahkan perbankan dan perusahaan membantu membangun infrastruktur di Makau untuk membantu diversifikasi keuangan," papar empat sumber yang mengetahui rencana itu pada Reuters.
"Dua pejabat yang membantu mengembangkan bursa saham Shanghai pindah ke wilayah itu (Makau) tahun ini untuk membantu bursa saham berbasis yuan," ujar satu sumber lainnya.
Para pejabat China dan bankir di Hong Kong menyatakan upaya membangun infrastruktur keuangan di Makau bagian dari rencana menghindari gangguan pasar di Hong Kong yang dapat mempengaruhi bisnis China.
"Xi Jinping menyatakan dengan sangat jelas bahwa dia ingin diversifikasi ekonomi Makau. Fokus masa depan pada pariwisata dan keuangan, untuk menjadikannya pusat berbagai pertemuan internasional seperti Singapura," kata sumber pejabat China.
(sfn)